Jogjakarta
adalah sebuah kota pendidikan dan kota budaya, atau biasa dikenal dengan nama
kota Gudeg. Dimana muda mudi dari seluruh nusantara menimba ilmu di kota ini. Termasuk saya yang berkesempatan menimba ilmu di Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, jurusan KPI (Komunikasi Penyiaran Islam) di Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga. Daerah dengan keistimewaannya ini berdiri banyak
perguruan Tinggi negeri maupun swasta favorit yang menjadi jujukan pelajar
Indonesia, seperti UIN Sunan Kalijaga, UGM, UNY, UII,
Institut Seni Indonesia (ISI), dan masih banyak lagi yang lain.
Institut Seni Indonesia (ISI), dan masih banyak lagi yang lain.
Mahasiswa
rantau, itulah saya sekarang, jauh dari orang tua, jauh dari keluarga, dan
pasti jauh dari kampung halaman. Menjadi anak rantau adalah sebuah tantangan.
Apalagi merantau dengan niat mencari ilmu alias kuliah.
Ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi diri saya. Banyak rintangan dan kendala saya lalui. Namun inilah yang saya harapkan yaitu bisa selalu menemui sebuah tantangan dan hal-hal baru yang bisa di ambil sisi positfnya.
Ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi diri saya. Banyak rintangan dan kendala saya lalui. Namun inilah yang saya harapkan yaitu bisa selalu menemui sebuah tantangan dan hal-hal baru yang bisa di ambil sisi positfnya.
Sebuah maqolah di kitab ‘alala mengatakan, “Pergilah dari rumahmu untuk mencari keutamaan, dalam kepergianmu ada 5 (lima) faedah, yaitu menghilangkan kesusahan, mencari bekal hidup, ilmu, tatakrama dan teman sejati, meskipun dalam bepergianpun terdapat hina dan terlunta-lunta, menembus belantara dan menerjang kepayahan-kepayahan.”
Dan, itu memang benar, selama kurang lebih 3 tahun saya berada di Jogja, menempuh pendidikan Menengah Atas, menimba ilmu agama di salah satu pondok pesantren di kota ini ditambah sudah 3 bulan lagi saya sudah menjalani masa-masa kuliah, merasakan sesuatu yang berbeda dan lebih dewasa. Di mana saya banyak bertemu teman-teman dari berbagai budaya dan bahasa yang berbeda. kebetulan tempat saya tinggal di Ponpes, yang tentu santrinya berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Di perkuliahan tidak asing lagi dengan banyaknya acara seminar-seminar. Apalagi sangat banyak seminar-seminar gratis. Bagi sebagian mahasiswa rantau yang menimba ilmu di Jogja, seminar gratis dijadikan momen untuk mencari ilmu sekaligus makan gratis. Seperti pada umumnya, yang namanya seminar pasti ada kosumsinya.
Yah...
bagi saya ini menjadi jurus untuk ngirit uang jajan.
Di sela-sela waktu senggang pun saya sempatkan menuju ke perpustakaan untuk sekedar membaca buku atau mengerjakan tugas bersama teman-teman. Yang terpenting menggunakan waktu sebaik mungkin.
Belajar
berwirausaha itulah yang saya dalami di sela-sela perkuliahan.
Meski masih diberi uang dari orang tua kebanyakan mahasiswa rantau seperti saya, memilih untuk berwira usaha kecil-kecilan, seperti teman sekelas saya yang jualan nasi rames di kampus, ada juga yang berjualan pulsa, donat, kaos, dan lai-lain. Sayapun tidak mau kalah dengan mahasiswa rantau lainya. Saya bersama teman saya membuat sticker bertemakan kampus dan jurusan, dengan sistem jualan door to door ke kelas-kelas menawarkan produk kami. Layaknya seorang pedagang asongan yang sedang menjajakan dagangannya.
Meski masih diberi uang dari orang tua kebanyakan mahasiswa rantau seperti saya, memilih untuk berwira usaha kecil-kecilan, seperti teman sekelas saya yang jualan nasi rames di kampus, ada juga yang berjualan pulsa, donat, kaos, dan lai-lain. Sayapun tidak mau kalah dengan mahasiswa rantau lainya. Saya bersama teman saya membuat sticker bertemakan kampus dan jurusan, dengan sistem jualan door to door ke kelas-kelas menawarkan produk kami. Layaknya seorang pedagang asongan yang sedang menjajakan dagangannya.
Yah...
itung-itung kuliah sambil belajar berwirausaha.
Di
Kota ini banyak tempat-tempat menarik yang bisa dikunjungi ketika hari libur
kuliah, seperti malioboro, Alu-alun, Keraton, Taman Budaya dan lain-lain. Dan
itu semua masih bisa terjangkau oleh ekonomi yang pas-pasan. Dengan modal 3
ribu rupiah, bisa naik Trans Jogja sepuasnya.
Ya,
itulah sedikit kelebihan ketika kuliah di Jogja. Dengan biaya hidup yang murah
dan juga kaya akan wisata dan budaya, menjadikan Kota Jogja menjadi pilihan
anak bangsa ini untuk menuntut ilmu. (*)
*)
terInspirasi dari tulisan Irfan Faiz kawan saya... hehehe.
Charismanto ( Mahasiswa Fakultas Dakwah, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, semester I UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta)
Charismanto ( Mahasiswa Fakultas Dakwah, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, semester I UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta)
mana cerita yang lainnya :) :) :)
BalasHapushmm... tunggu aja ya :)
Hapusjosss,,,
BalasHapus