BREAKING

Minggu, 09 November 2014

Refleksi Pembelajaran Kitab (1)



REFLEKSI PEMBELAJARANKITAB TAISIRUL KHALAQ 
Oleh : Charismanto, Kelas I’dady B PPLQ Jogja
Kitab “Taisirul Khalaq Fii ‘Ilmil Akhlaq” merupakan kitab yang dikarang oleh seorang ulama Al Azhar, Hafidz Hasan Al Mas’udi. Kitab ini mempelajari tentang Ilmu akhlak atau perilaku-perilaku yang dilakukan oleh manusia, baik itu perilaku terpuji maupun yang tercela. Nah, lalu mengapa manusia perlu mempelajari ilmu akhlak?
Dalam muqoddimahnya dijelaskan bahwasanya ilmu  Akhlaq adalah ilmu yang membahas tentang ‘perbaikan hati’ dan seluruh indra seseorang. Motivasinya adalah untuk menjalankan segala moral dan menjauhi segala perbuatan buruk. Sehingga hasilnya adalah perbaikan hati dan seluruh indra manusia di dunia dan mendapat tingkat tertinggi di Akhirat kelak.
Selama ‘ngaji’ kitab ini saya mendapatkan pengetahuan-pengetahuan tentang akhlak. Berbagai penjelasan mengenai adab-adab dalam kehidupan sehari-hari dijelaskan dalam kitab ini. Dari berbagai bab yang dijelaskan adalah diantaranya mengenai taqwa, tatakrama sebagai seorang guru, tatakrama sebagai seorang murid, sebagai anak terhadap kedua orangtua, adab dalam pergaulan, kerukunan, persaudaraan, kejujuran, adab makan, minum, tidur dan sifat-sifat tercela seperti hasud, dengki, kesombongan, dendam, ghibah dan sifat tercela lainnya. Penjelasan dalam kitab ini cukup mudah dipahami karena disajikan dengan ringkas dan jelas.
Apalagi dalam pembelajaran di kelas diampu oleh Ustadz Huda. Beliau memberikan penjelasan mengenai kitab ini secara jelas, gamblang dan mudah dicerna oleh para santri, semisal dengan memberikan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari di kampus, di pondok atau di mana saja. Dengan metode ini saya menjadi lebih mudah dalam menerima dan mencerna penjelasan dari beliau. Di samping metode tersebut, Ustadz Huda juga menyuruh para santri untuk membaca kitab yang sudah dimaknai sebelumnya, sehingga para santri akan belajar membaca dan menerapkan ilmu Nahwu yang telah dipelajarinya dalam pelajaran Nahwu.
Sebagai seorang santri dan juga sebagai seorang penuntut ilmu hendaklah mengamalkan setiap ilmu yang telah diberikan gurunya. Begitu pula dengan saya yang telah mempelajari kitab Taisirul Khalaq ini. Hal ini menjadi taklif bagi saya dan menjadi suatu kewajiban untuk mengamalkan isi kitab ini dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu sifat seorang santri adalah tawadhu’, sikap tawadhu’ merupakan wujud penghormatan seorang santri terhadap gurunya yang telah mengajarkan ilmunya sehingga akhirnya akan disayangi oleh gurunya. Dengan demikian mudahlah ilmu masuk kepada diri seorang santri. Disamping status saya sebagai seorang santri, juga sebagai mahasiswa. Sehingga dalam kehidupan ketika di pondok sangat berbeda dengan ketika bergaul di kampus, dan harus bisa menyesuaikan ketika saya berada di lingkungan mana. Ketika berada di lingkungan pondok misalnya, sikap tawadhu’ lebih mudah dilakukan karena sering berhubungan dengan guru, baik ketika ngaji maupun kegiatan lainnya. Namun ketika berada di lingkungan kampus yang notabene pergaulannya cenderung lebih bebas dibandingkan ketika saya berada di pondok, maka wujud penghormatan terhadap dosen terasa kurang. Namun hal ini tidak membuat saya lantas tidak menghormati dosen di kampus.
Tatakrama ketika makan, minum, juga harus diperhatikan. Ketika makan misalnya, hendaklah dengan duduk, membaca do’a, menggunakan tangan kanan, dan tidak makan sampai kekenyangan. Begitu pula ketika selesai makan, maka akan butuh akan minum. Minum pun harus dengan cara-cara yang telah dicontohkan nabi, yakni dengan duduk, menghisap airnya, tidak meneguknya, karena hal demikian dapat membahayakan hati. Seperti sabda nabi, “menghisaplah air minum sedikit-sedikit dan jangan meneguknya sekaligus.” Selanjutnya adab sebelum dan sesudah tidur juga penting untuk diperhatikan, karena tubuh butuh istirahat. Namun tidak sembarangan untuk melakukannya, ada contoh-contoh yang dilakukan nabi, seperti bersuci dahulu, hendaklah tidur dilambung sebelah kanannya, menghadap kiblat, berniat beristirahat untuk menguatkan ibadahnya. Semua yang telah diajarkan nabi tersebut pasti memiliki manfaat yang bila diuji secara ilmiah kesehatan pun akan terbukti manfaatnya.
Selama pembelajaran kitab Taisirul Khalaq ini saya selalu berusaha untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, meskipun hal itu sangat sulit bagi saya, seperti dalam kehidupan sehari-hari di pondok, ketika makan, minum, tidur. Terutama dalam bab mengenai ikhlas, menghindari sifat iri dengki dan sabar, sangat sulit sekali saya lakukan dalam kehidupan kampus terlebih lagi ketika di pondok.
Namun saya tetap  berkomitmen untuk dapat menerapkannya dalam sehari-hari, karena saya percaya bahwasanya orang yang berhasil menerapkan seluruh isi kitab Taisirul Khalaq adalah orang yang sangat beruntung di dunia, lagi akan berbahagia kelak di kemudian hari, dan akhirnya akan bahagia di Akhirat kelak. Amin..

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda ...

 
Copyright © 2013 PUJAKESUMA BLOGGER
Design by FBTemplates | BTT