RESENSI KITAB
Nama Kitab : “Taisirul Khalaq Fii
‘Ilmil Akhlaq”
Pengarang : Hafidz Hasan Al Mas’udi
Penerbit : Al Miftah, Surabaya
Warna Cover : Hijau (depan) dan putih (belakang)
Ukuran : 20,5 cm X 14,5 cm
Bahasa Pengantar : Bahasa Arab
Jumlah Halaman : 46 Halaman
Kitab “Taisirul Khalaq Fii ‘Ilmil Akhlaq” merupakan
sebuah karya seorang ulama Al Azhar, Hafidz Hasan Al Mas’udi. Beliau dilahirkan di Baghdad pada tahun 895
M, juga seorang pengajar di Ma’had Al Azhar Mesir. Beliau
menyelesaikan penulisan kitab ini pada tanggal 26 Jumadil Awal 1339 H. Kitab ini adalah kitab yang mempelajari tentang akhlak. Berisi kurang lebih 46 halaman, yang dicetak dengan kertas berwarna kuning. Hal ini lazim digunakan di pondok-pondok pesantren, terutama oleh pondok pesantren salaf. Kitab ini ditulis menggunakan bahasa Arab. Adapun metode dalam pengajaran, biasanya adalah dengan menggunakan metode bandongan, dimana guru membacakan teksnya dan memberikan arti, lalu para santri mendengarkan dan mencatat arti yang telah dibacakan di bawah tulisan arab tadi dengan tulisan pegon.
menyelesaikan penulisan kitab ini pada tanggal 26 Jumadil Awal 1339 H. Kitab ini adalah kitab yang mempelajari tentang akhlak. Berisi kurang lebih 46 halaman, yang dicetak dengan kertas berwarna kuning. Hal ini lazim digunakan di pondok-pondok pesantren, terutama oleh pondok pesantren salaf. Kitab ini ditulis menggunakan bahasa Arab. Adapun metode dalam pengajaran, biasanya adalah dengan menggunakan metode bandongan, dimana guru membacakan teksnya dan memberikan arti, lalu para santri mendengarkan dan mencatat arti yang telah dibacakan di bawah tulisan arab tadi dengan tulisan pegon.
Nama Taisirul Khalaq berasal dari dua kata, yakni kata
masdar تيسراdari fiil madhi يسّر yang artinya gampang atau menggampangkan, sedangkan
kata خلّاق,
jamak dari kata خلّق yang artinya akhlaq atau budi pekerti. Jadi, arti Taisirul
Khalaq kurang lebih adalah budi pekerti yang mudah atau mendasar. Karena kitab
ini dipelajari di kelas kelas-kelas permulaan pada pondok pesantren. Seperti yang
disampaikan pada kelas I’dady di pondok Pesantren Al Luqmaniyyah.
Akhlak merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap
insan di muka bumi ini, karena dengan akhlak lah manusia berbeda dengan makhluk
Allah lainnya. Nabi
diutus ke muka bumi ini pun misinya adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Dalam kitab ini dijelaskan mengenai akhlak-akhlak yang mendasar dan sesuai
kondisi psikologis para santri. Penjelasan pada kitab ini dijelaskan
berdasarkan bab-bab.
Diantara bab-bab yang dijelaskan adalah mengenai Taqwa, Taqwa
adalah menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya. Taqwa
harus dilakukan oleh seorang yang sedang menuntut ilmu, karena dengan bertaqwa lah
seorang penuntut ilmu akan dekat dengan sang pencipta, sang pemilik ilmu itu
sendiri, sehingga Allah akan memudahkannya dalam mendapatkan ilmu. Disamping
itu dijelaskan pula mengenai tata krama seorang murid terhadap guru, seorang
murid harus bisa bersikap baik terhadap gurunya, misal dengan menjaga
kesopanan, rendah hati, tunduk terhadap gurunya, dan meyakini bahwa kebaikan
gurunya lebih besar daripada kebaikan ibu bapaknya, karena guru mendidik
rohaninya sedangkan ibu bapaknya hanya peduli dengan kesehatannya. Namun pada
bab selanjutnya dijelaskan bahwa ibu dan bapak juga memiliki hak atas anaknya,
karena anak bisa lahir, tumbuh dengan baik, hingga bisa mengenyam pendidikan
juga karena perjuangan keduanya. Anak harus patuh terhadap keduanya, tidak
menentang semua yang diperintahkannya, kecuali perintah untuk berbuat maksiat.
Pada bab-bab selanjutnya dijelaskan mengenai tatakrama pergaulan, baik terhadap
tetangga, kerabat, saudara, maupun terhadap teman-teman sejawatnya.
Pada kegiatan sehari-hari seperti tatakrama makan, minum,
tidur juga tidak terlepas dari pembahasan kitab ini. Begitu pula tatakrama
ketika menghadiri suatu majelis dan ketika berada di dalam masjid juga
dijelaskan dalam kitab ini. Disamping menjelaskan tentang adab-adab yang baik,
juga dijelaskan mengenai hal-hal yang tidak boleh dilakukan dan harus
dihindari, seperti sifat dendam, hasud, ghibah, fitnah, sombong, marah, dan
lain sebagainya.
Pada bab terakhir adalah bab mengenai kedzaliman dan
keadilan, bab ini merupakan rangkuman dari seluruh penjelasan pada bab-bab
sebelumnya. Kedzaliman adalah keluar dari batas keadilan, baik kurang maupun
melebihi batas. Kedzaliman meliputi segala perbuatan maksiat dan segala
kelakuan buruk. Nabi saw bersabda “kedzaliman menyebabkan berbagai kegelapan di
hari kiamat.” Sedangkan Keadilan adalah sepadan dalam urusan dan tindak-tanduk
menurut agama Islam. Keadilan ada dua macam, yakni terhadap dirinya dan terhadap
orang lain. Keadilan terhadap orang lain pun ada tiga macam, yakni keadilan
seorang penguasa terhadap rakyatnya, rakyat terhadap penguasanya, dan keadilan
seseorang terhadap sesamanya. Disebutkan bahwasanya Adil merupakan kesempurnaan
iman dan puncak ketaatan seseorang.
Kelebihan yang terdapat dalam kitab ini adalah mengenai
pembahasan yang disampaikan mudah dicerna oleh santri kelas permulaan, karena
penjelasannya dibuat dengan bab-bab, ringkas, padat, jelas, juga disertai
contoh-contohnya dan dalil-dalil dalam Al Qur’an maupun hadits Nabi. Adapun
kelemahannya adalah karena bahasa pengantarnya menggunakan Bahasa Arab,
sehingga para santri sulit untuk menerjemahkan kata-katanya, apalagi para
santri masih duduk di kelas permulaan yang pengetahuan mengenai ilmu bahasa
atau nahwu-shorofnya masih sangat minim. Begitulah, semua di dunia ini tidak
ada yang sempurna, disamping
memliki kelebihan pasti memiliki kekurangan. Karena kesempurnaan itu
hanyalah milikNya.
Wallahu A’lam
*Charismanto, Kelas I’dady B
PP.
Al Luqmaniyyah Yogyakarta
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda ...