BREAKING

Minggu, 09 November 2014

Belajar me-RESENSI Kitab (1)



RESENSI KITAB

Nama Kitab                 : Taisirul Khalaq Fii ‘Ilmil Akhlaq
Pengarang                   : Hafidz Hasan Al Mas’udi
Penerbit                       : Al Miftah, Surabaya
Warna Cover               : Hijau (depan) dan putih (belakang)
Ukuran                        : 20,5 cm X 14,5 cm
Bahasa Pengantar        : Bahasa Arab
Jumlah Halaman          : 46 Halaman
Kitab “Taisirul Khalaq Fii ‘Ilmil Akhlaq” merupakan sebuah karya seorang ulama Al Azhar, Hafidz Hasan Al Mas’udi. Beliau dilahirkan di Baghdad pada tahun 895 M, juga seorang pengajar di Ma’had Al Azhar Mesir. Beliau
menyelesaikan penulisan kitab ini pada tanggal 26 Jumadil Awal 1339 H. Kitab ini adalah kitab yang mempelajari tentang akhlak. Berisi kurang lebih 46 halaman, yang dicetak dengan kertas berwarna kuning. Hal ini lazim digunakan di pondok-pondok pesantren, terutama oleh pondok pesantren salaf. Kitab ini ditulis menggunakan bahasa Arab. Adapun metode dalam pengajaran, biasanya adalah dengan menggunakan metode bandongan, dimana guru membacakan teksnya dan memberikan arti, lalu para santri mendengarkan dan mencatat arti yang telah dibacakan di bawah tulisan arab tadi dengan tulisan pegon.
Nama Taisirul Khalaq berasal dari dua kata, yakni kata masdar  تيسراdari fiil madhi يسّر yang artinya gampang atau menggampangkan, sedangkan kata خلّاق, jamak dari kata خلّق yang artinya akhlaq atau budi pekerti. Jadi, arti Taisirul Khalaq kurang lebih adalah budi pekerti yang mudah atau mendasar. Karena kitab ini dipelajari di kelas kelas-kelas permulaan pada pondok pesantren. Seperti yang disampaikan pada kelas I’dady di pondok Pesantren Al Luqmaniyyah.
Akhlak merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap insan di muka bumi ini, karena dengan akhlak lah manusia berbeda dengan makhluk Allah lainnya. Nabi diutus ke muka bumi ini pun misinya adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Dalam kitab ini dijelaskan mengenai akhlak-akhlak yang mendasar dan sesuai kondisi psikologis para santri. Penjelasan pada kitab ini dijelaskan berdasarkan bab-bab.
Diantara bab-bab yang dijelaskan adalah mengenai Taqwa, Taqwa adalah menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya. Taqwa harus dilakukan oleh seorang yang sedang menuntut ilmu, karena dengan bertaqwa lah seorang penuntut ilmu akan dekat dengan sang pencipta, sang pemilik ilmu itu sendiri, sehingga Allah akan memudahkannya dalam mendapatkan ilmu. Disamping itu dijelaskan pula mengenai tata krama seorang murid terhadap guru, seorang murid harus bisa bersikap baik terhadap gurunya, misal dengan menjaga kesopanan, rendah hati, tunduk terhadap gurunya, dan meyakini bahwa kebaikan gurunya lebih besar daripada kebaikan ibu bapaknya, karena guru mendidik rohaninya sedangkan ibu bapaknya hanya peduli dengan kesehatannya. Namun pada bab selanjutnya dijelaskan bahwa ibu dan bapak juga memiliki hak atas anaknya, karena anak bisa lahir, tumbuh dengan baik, hingga bisa mengenyam pendidikan juga karena perjuangan keduanya. Anak harus patuh terhadap keduanya, tidak menentang semua yang diperintahkannya, kecuali perintah untuk berbuat maksiat. Pada bab-bab selanjutnya dijelaskan mengenai tatakrama pergaulan, baik terhadap tetangga, kerabat, saudara, maupun terhadap teman-teman sejawatnya.
Pada kegiatan sehari-hari seperti tatakrama makan, minum, tidur juga tidak terlepas dari pembahasan kitab ini. Begitu pula tatakrama ketika menghadiri suatu majelis dan ketika berada di dalam masjid juga dijelaskan dalam kitab ini. Disamping menjelaskan tentang adab-adab yang baik, juga dijelaskan mengenai hal-hal yang tidak boleh dilakukan dan harus dihindari, seperti sifat dendam, hasud, ghibah, fitnah, sombong, marah, dan lain sebagainya.
Pada bab terakhir adalah bab mengenai kedzaliman dan keadilan, bab ini merupakan rangkuman dari seluruh penjelasan pada bab-bab sebelumnya. Kedzaliman adalah keluar dari batas keadilan, baik kurang maupun melebihi batas. Kedzaliman meliputi segala perbuatan maksiat dan segala kelakuan buruk. Nabi saw bersabda “kedzaliman menyebabkan berbagai kegelapan di hari kiamat.” Sedangkan Keadilan adalah sepadan dalam urusan dan tindak-tanduk menurut agama Islam. Keadilan ada dua macam, yakni terhadap dirinya dan terhadap orang lain. Keadilan terhadap orang lain pun ada tiga macam, yakni keadilan seorang penguasa terhadap rakyatnya, rakyat terhadap penguasanya, dan keadilan seseorang terhadap sesamanya. Disebutkan bahwasanya Adil merupakan kesempurnaan iman dan puncak ketaatan seseorang.
Kelebihan yang terdapat dalam kitab ini adalah mengenai pembahasan yang disampaikan mudah dicerna oleh santri kelas permulaan, karena penjelasannya dibuat dengan bab-bab, ringkas, padat, jelas, juga disertai contoh-contohnya dan dalil-dalil dalam Al Qur’an maupun hadits Nabi. Adapun kelemahannya adalah karena bahasa pengantarnya menggunakan Bahasa Arab, sehingga para santri sulit untuk menerjemahkan kata-katanya, apalagi para santri masih duduk di kelas permulaan yang pengetahuan mengenai ilmu bahasa atau nahwu-shorofnya masih sangat minim. Begitulah, semua di dunia ini tidak ada yang sempurna, disamping memliki kelebihan pasti memiliki kekurangan. Karena kesempurnaan itu hanyalah milikNya.
Wallahu A’lam


*Charismanto, Kelas I’dady B
PP. Al Luqmaniyyah Yogyakarta
 

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda ...

 
Copyright © 2013 PUJAKESUMA BLOGGER
Design by FBTemplates | BTT