BREAKING

Minggu, 10 Agustus 2014

Sedikit Puisiku

 `Jatidiri`

                 (*Charis’21)

Tak tahu siapa
Tak tahu bagaimana
Bahkan ku tak tahu haruskemana
Bagai sang nahkoda
Yang berlayar mengarungi luasnya samudera
Tanpa kompas tanpa peta
Terombang ambing tak terarah
Pun dihantam ombak yang murka
Tak tahu dimana kapalku harus berlabuh
Hingg aku tersadar
Harus ku temukan jati diri
Bahwa siapa sebenarya diriku
Bagaimana aku
Dan harus kemana aku



Ambisi
(*Charis’21)

Genderang peperangan telah didentumkan
Sebagai tanda dimulainya sebuah pertempuran
Berbondong – bondong kalian maju ke medan laga
Layaknya seorang ksatria

Dengan pedang keangkuhan
Kalian saling menyerang dan saling mengalahkan
Dengan tombak kenekadan
Kalian saling menusuk saling menerjang

Kepada kawan apalagi lawan
Kata – kata manis sebagai tameng kemunafikan
Hingga di sana-sini banyak korban bergelimpangan
Mereka bersimbah darah dan penuh luka

Yah, satu ‘kursi’di sana
Satu kursi yang membuat kalian terlena
Lupa dan bahkan buta
Buta akan siapa sebenarnya diri kalian

Nasib rakyat di genggaman kalian
Arah bangsa tergantung kemudi kalian
Betapa berat beban di punggung
Yang sebenarnya harus kalian pikul

Betapa besar amanah
Yang akan kalian pertanggungjawabkan di hari nanti
Oh, kau yang di sana sedang sibuk
Sibuk mengatur strategi demi sebuah ambisi




Cinta
(*Charis)

Sebuah kata
Namun seribu makna sejuta devinisi
Yang hadir dalam setiap relung jiwa insani
Sebagai anugerah dari Sang pemilik hati

Hadirnya dapat membawa kesejukan
Tatkala gundah gulana menerpa
Bagaikan derasnya hujan
Yang menyirami gersangnya dunia

Namun terkadang sebaliknya
Dapat membuat insan buta
Buta taktahu mengapa
Tak tahu akan dibawa kemana suatu rasa

Sulit kuungkapkan
Sulit pula kusimpulkan
Mungkin, hanya satu kata beribu makna
Itulah cinta





Hamba
(*Charis’21)

Ku bersimpuhdi tengah pekatnya malam
Ketika manusia terlelap dalam setiap mimpi indahnya
Bersujud di atas lembutnya sajadahku
Selembut kasihMu pada setiap jiwa

Bibir yang selalu basah menyebut namaMu
Bertasbih memuji dan memuja kebesaranMu
Seiring terus berputarnya tasbihku
Semakin nikmat pula kalaku ‘bermesraan’ denganMu

Ku sadar siapa diriku
Aku hanyalah seorang hamba
Yang tiada harga di hadapanMu
Sedang Kau adalah Raja di atas segala raja
                                                  
eL-Qy Jogjakarta, Juli 2014



‘Di siniRumahku’
(*Charis’21)

Entah berapa lama aku tak pulang
Hingga tak tahu sejauh mana sejarah perantauanku
Melanglang buana di negeri orang
Melihat indahnya dunia di luar

Mencari sejuta pengalaman yang ada
Menuntut segala angan di kepala
Berjuang dan bertempur dalam lautan lmu
Ilmu, ilmu dan ilmu

Sekarang ku telah berada di sini
Mengenang masa kecilku dahulu
Menyaksikan realita masa sekarang
Dan menatap bayang di masa yang akan datang


Bina Karya, Agustus 2014

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

1 komentar:

Silahkan berikan komentar anda ...

 
Copyright © 2013 PUJAKESUMA BLOGGER
Design by FBTemplates | BTT