BREAKING

Minggu, 04 September 2016

KKN, (Bukan) Kuliah Karo Nyelfie



Pengabdian merupakan salah satu dari tiga pilar utama perguruan tinggi. Tri Dharma perguruan tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian itu harus ada dalam sebuah perguruan tinggi. Salah satu pilar yang dapat memajukan bangsa ini adalah pengabdian tadi. Pengabdian kepada masyarakat luas di luar gedung kampus. Pengabdian dalam artian menerapkan teori-teori dari kampus kepada masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan. Baik pembangunan fisik maupun sumber daya manusianya.

Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disingkat oleh mahasiswa dengan KKN merupakan salah satu prasyarat kelulusan mendapatkan gelar sarjana sekaligus sebagai wujud pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Dengan ber-KKN mahasiswa diajarkan untuk bermasyarakat, bersosialisasi dengan warga, serta belajar memecahkan masalah kemasyarakatan sesuai dengan teori yang telah diperoleh di kampus.
Banyak kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa ketika menjalankan tugas pengabdian dari kampus itu. Disamping bersosisalisasi, bergaul, dan membaur dengan masyarakat, mahasiswa juga dituntut untuk membuat suatu program atau kegiatan yang sekiranya bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Baik itu program ekonomi, penyuluhan, pengajaran kepada anak-anak TPA, maupun perbaikan fasilitas dusun yang sudah perlu diganti atau memang belum ada.
KKN sebagai ajang belajar mengabdi kepada masyarakat hendaknya jangan hanya dijadikan sebagai rekreasi semata dengan jalan-jalan atau ber- selfie ria di tempat wisata daerah setempat. Boleh lah berwisata dan jalan-jalan dengan kelompok KKN namun jangan sampai kebablasan atau melenceng jauh dari tujuan awal KKN itu. Bahkan meninggalkan norma-norma sebagai kaum pelajar atau mahasiswa. Sikap sopan santun dan selalu menjaga nama baik alamamater harus diutamakan. Jangan sampai masyarakat memandang buruk terhadap alamamater kampus.
Di lingkungan masyarakat yang terdiri banyak lapisan di dalamnya. Dari segi umur, pekerjaan, pendidikan, tingkat ekonomi, serta budaya yang berbeda-beda satu sama lainnya kita dituntut harus bisa menyesuaikan. Ketika bergaul dengan anak-anak, kita harus bisa memberi contoh yang baik kepada mereka ketika mengajar di TPA. Ketika berbincang dengan bapak-bapak pun harus mengetahui kebiasaan mereka. Seperti berbincang mengenai pekerjaan sehari-hari mereka dan keadaan ekonomi. Begitu pula ketika dengan ibu-ibu harus pandai-pandai mengusai situasi. Bahkan dengan kakek-kakek pun harus dapat mendengarkan mereka ketika kita diberi banyak wejangan. Pada intinya bagaimana supaya perbincangan kita menimbulkan pengertian satu sama lain dan saling senang. Maka komunikasi sangat diperlukan dalam bergaul dan menciptakan rasa senang kepada orang lain itu.
            Satu hal lagi yang perlu diperhatikan ketika ber-KKN adalah menjalin hubungan baik dengan siapa saja di susun itu. Terutama kepada tempat tinggal selama di sana. Kepada keluarga kepala dusunnya pun harus bisa menciptakan suasana senang dan harmonis. Sehingga ketika membutuhkan apa-apa mengenai program dapat dimudahkan oleh kepala dusun. Sekali lagi, KKN bukanlah Kuliah Karo Nyelfie. Tetapi gunakan sebaik-baiknya sebagai tempat belajar bermasyarakat, ber-kuliah dan bekerja secara nyata.

Universitas Kehidupan, 30 Ramadhan 1437 H



About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda ...

 
Copyright © 2013 PUJAKESUMA BLOGGER
Design by FBTemplates | BTT