BREAKING

Selasa, 13 September 2016

Pak Yan, Sang Guru Bersahaja dari Kliwonan



Malam itu, selepas sholat Tarawih. Di suatu dusun dengan nama Kliwonan. Beberapa anak muda sedang membaca Al-Qur’an di mushola. Warganya begitu ramah saling menyapa dan tertawa satu sama lain. Begitu melekat rasa persaudaraan di antara mereka. Meskipun yang datang adalah para orang tua. Jalan dusun yang naik turun, licin ketika diguyur hujan. Sehingga harus ekstra hati-hati ketika melewatinya. Penerangan sedanya melengkapi kesederhanaan di dusun itu. Bahkan setiap rumah wajib memiliki senter bila ingin bepergian keluar rumah dengan berjalan kaki.

Kuliah Kerja Nyata seakan menjadi tumpuan harapan untuk perbaikan daerah di lingkungan dusun tersebut. Warga sangat antusias dalam menyambut peserta KKN di dusun mereka. Begitu ramah menyapa. Sebagai warga baru di dusun itu, kami memperkenalkan siapa kami dan tujuan kami ada di tengah-tengah mereka. Setelah perkenalan, obrolan santai pun kembali renyah antara kami dengan para bapak-bapak maupun ibu-ibu di mushola. Dalam obrolan, ada seseorang yang sepertinya unik dan menarik. Malam semakin larut, para jamaah pun banyak yang pamit pulang ke rumah masing-masing.  Tinggallah kami dengan seorang bapak tua di sudut mushola.
Nama lengkapnya Yantoko. Ia adalah Rois (sebutan takmir atau pengurus mushola di dusun itu). Usianya sekitar 60-an lebih. Namun semangatnya tak bisa diremehkan dengan anak-anak muda zaman sekarang ini. Bahkan melebihi. Meski usianya yang semakin uzur, tak membuat semangatnya surut untuk pergi melangkahkan kaki menuju mushola. Setiap harinya ia lah yang mengurusi mushola. Mulai dari menyapu, mengepel lantai, hingga adzan pun ia sendiri.
Yang membuat kagum atas pribadi Pak Yan (begitulah ia biasa dipanggil) ini adalah cerita-cerita tentang masa muda dan pengetahuannya. Baik pengetahuan umum maupun agama. Ia memiliki ingatan yang bisa dibilang cukup kuat. Ia memiliki kelebihan itu semenjak kecil hingga usianya yang semakin sepuh sekarang ini. Ia pandai berbahasa Inggris dan Jepang meskipun tak pernah belajar di dalam kelas dan ia hanya sempat mengenyam bangku sekolah menengah pertama yang dulu merupakan sekolah didikan Belanda dengan guru-gurunya semua adalah orang Belanda serta beragama Khatolik. Namun agama tak menjadikannya lantas menghindari untuk sekolah di sana. Ia mengambil sisi positifnya dengan melihat kedisiplinan yang ada. 
Ia juga bercerita banyak tentang sejarah. Baik itu sejarah negara-negara di dunia, maupun sejarah agama islam, bahkan Ia hafal semua presiden negara di dunia. Ia paham tentang konflik-konflik yang terjadi di Timur Tengah. Ia ceritakan panjang lebar sejarahnya. Ia tahu biografi para tokoh pendiri negara ini. Cerita tentang kemerdekaan bangsa ini pun tak luput ia bicarakan.
Sejarah tentang penyebaran agama Islam di Pulau Jawa ini pun ia menguasainya. Mulai dari cerita perjuangan dan peristiwa-peristiwa para wali ketika berjuang menyebarkan Islam hingga terpecah belah seperti sekarang. Selain itu pula, cerita tentang wayang pun ia masih hafal betul di luar kepala. Ia juga bercerita tentang kerajaan-kerajaan di Pulau Jawa hingga berdirinya kerajaan Islam Mataram.
Ia mengatakan bahwa selain membaca buku, ia juga sering bergaul dengan banyak orang, terutama orang-orang Belanda dan Jepang kala itu serta ia telah mengembara di berbagai tempat dan belajar dari pengalaman ketika di sana. Ia pernah bekerja di Malaysia dan pulang kemudian ke Jambi, setelah sebelumnya mengajar di sebuah tempat rehabilitasi narkoba di dusun sebelah waktu itu. Meskipun pendengarannya saat ini sudah mulai berkurang. Hingga ia menggunakan alat bantu headset yang dipakai di telinga sebelah kirinya untuk bisa mendengarkan orang lain berbicara.
Sungguh banyak cerita dan pelajaran yang bisa ambil malam pertama itu di Dusun Kliwonan. Pak Yabisa saja disebut sebagai guru atau dosen yang tak pernah ‘makan’ bangku kuliah dan mendapatkan ijazah. Tanpa terasa malam hampir beranjak berganti dini hari. Pukul dua belas kurang seperempat kami pamit pulang. Meski belum selesai beliau menceritakan semuanya, aku meminta ngobrol dan diceritakan kembali tentang banyak hal pada malam esoknya.

Universitas Kehidupan Kliwonan, 21 Juni 2016

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda ...

 
Copyright © 2013 PUJAKESUMA BLOGGER
Design by FBTemplates | BTT