BREAKING

Minggu, 13 Agustus 2017

Membaca, Menulis Kemudian Bangkit !

Wahyu yang pertama kali diterima oleh baginda Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam adalah ayat yang awalnya berbunyi Iqro! Yang artinya Bacalah. Ya, surat Al Alaq ayat satu sampai lima. Sebuah fi’il amr dalam ilmu nahwu yang khitob (sasarannya) adalah untuk satu orang. Ini berarti bahwa perintah tersebut untuk setiap orang. Meskipun saat itu perintah hanya terkhusus untuk Nabi saja. Nah, kalau saat ini bisa kita jadikan acuan dalam kehidupan kita. Selama itu positif, kenapa tidak?? Kan, tidak apa-apa tho… hehe. Yang berarti setiap orang memiliki tanggungan untuk melakukannya. Ini tafsiran yang mungkin bisa diambil sisi baiknya. Kalau tidak ada silahkan abaikan saja. 

Perintah pertama kali yang beliau terima dari Allah adalah membaca. Bukan perintah untuk menulis, sholat, makan dan hal lainnya. Mengapa demikian? Karena sejatinya manusia sebelum menulis atau melakukan hal lainnya, haruslah membaca terlebih dahulu. Dalam artian ia harus berpikir sebelum bertindak lebih jauh. Membaca situasi lingkungan sekitarnya. Belajar terlebih dahulu sebelum mengamalkan. Berilmu terlebih dahulu sebelum beribadah dan berdakwah. Mencerna ucapan orang lain sebelum berkomentar. Bahkan sebelum berucap pun harus dipikir-pikir terlebih dahulu, jangan sampai membuat orang lain  merasa tersinggung atau tersakiti. Itu sedikit analisis mengapa perintah membaca lebih diutamakan dan didahulukan dibandingkan dengan perintah lainnya.

Banyak hikmah yang bisa kita petik dari mengapa Allah menurunkan ayat pertama kali dalam Al Qur’an dengan kata Iqro’ ini. Sebagaimana yang telah disebutkan di atas tadi. Allah mengatur peredaran alam semesta tentu tidaklah sembarangan. Semua sudah diukur dengan pertimbangan yang tepat dan sangat diperhitungkan. Baik itu perhitungan matematis atau filosofis. Manusia yang hidup di muka bumi dengan segala rutinitas kesehariannya pun tak terlepas dari aturan dan ketetapan Allah ini. Tentu dalam hal ini bukan berarti kita sebagai manusia hanya berleha-leha menunggu nasib baik datang menghampiri. Duduk manis berpangku tangan sambil menyeruput kopi dan menikmati indahnya pemandangan mentari di pagi hari.

Meski semua sudah ditetapkan dan diatur olehNya, berusaha dan berdo’a jangan sampai kita lupakan. Karena sejatinya Allah pun tidak akan merubah keadaan suatu kaum selama mereka tidak mau berusaha untuk mengubahnya sendiri (dalam QS. Ar Ra’d ayat 11). Dengan kata lain bahwa Allah tidak akan memberi bagi mereka yang tidak mau berusaha dan meminta kepadaNya. Allah pun tidak menyukai manusia yang bermalas-malasan dan terus mengeluh namun tak pernah mau berusaha bangkit dari keterpurukan.

Seperti halnya kehidupan seorang santri yang juga menyandang status sebagai mahasiswa. Bagaikan seorang suami beristri dua. Harus bisa adil dalam membagi waktu, tenaga dan pikiran. Tuntutan di perkuliahan yang harus terselesaikan dan cepat lulus kemudian wisuda sehingga orang tua tersenyum bahagia. Di samping itu, seabrek kegiatan wajib di pesantren yang juga memaksa untuk lebih ekstra dalam menahan kantuk dan lelah. Ibarat dalam istilah kerja sebuah computer, multitasking. Bekerja dengan pikiran dan tenaga bercabang ke mana-mana.

Memang itu semua berat, kawan. Tanggung jawab moral sebagai penyandang status ganda. Santri dan mahasiswa. Semua ini adalah sebuah tanggung jawab untuk diselesaikan dan dalam rangka memberikan yang terbaik untuk kedua orang tua, masyarakat, bangsa, dan agama. Namun itu jangan sampai menjadi beban yang terus dipikirkan. Lalu berpangku tangan dan tak bergerak. Just do it ! hanya perlu action, bergerak dan lakukan yang bisa dilakukan sekuat dan semampu kita.


Jangan mengeluh dan berkeluh kesah. Tetaplah berjuang dan jangan lupa selipkan do’a di setiap sujudmu pada sepertiga malam. Semoga yang maha segalanya mengabulkan semua mimpi-mimpi besar dan mulia yang ada pada dirimu. Satu hal lagi motto yang harus diingat. "Ada beribu alasan untuk kamu menyerah. Namun ada SATU alasan kuat yang mengalahkan ribuan alasan tadi untuk kamu terus berjuang dan BANGKIT !!!". Apa satu alasan itu? Hanya dirimu yang tahu. Silahkan pilih satu alasan terkuat untuk bisa bangkit dan berlari kembali ketika dirimu tersungkur dalam keputus asaan. (catatan sang_jejak).

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda ...

 
Copyright © 2013 PUJAKESUMA BLOGGER
Design by FBTemplates | BTT