|
Logo Bangkitmedia.com |
A.
Sekilas Tentang Website Bangkitmedia.com
1.
Latar Belakang Pembuatan Website
Adanya Website Bangkitmedia.com
tidak terlepas dari beberapa faktor yang melatarbelakanginya.
Beberapa faktor tersebut yaitu Pertama, karena banyaknya kalangan yang
tidak bisa mengakses majalah versi cetaknya (Majalah Bangkit), maka Website Bangkitmedia.com
ini hadir dan menjadi alternatif bagi mereka yang tidak sempat atau tidak bisa
berlangganan media cetak yang telah ada sebelumnya. Selain itu pula faktor
kesibukan kalangan menengah ke atas menyebabkan tidak sempatnya membaca
versi cetak dan lebih sering menggunakan gadget dan melalui sosial media yang mereka miliki.
“... Majalah Bangkit itu kan baru
tersedia dalam versi cetaknya, sementara banyak kalangan yang ingin mengakses
ke situ karena tidak punya majalahnya.”
Kedua, dikarenakan perkembangan teknologi informasi yang semakin maju ditandai
dengan menjamurnya gadget dan media sosial di mana-mana, khususnya gaya
hidup anak muda dan bahkan hampir semua kalangan pun sudah menggunakan media sosial
dalam kesehariannya, maka Majalah Bangkit tertarik mengikuti tren tersebut. Sehingga
membutuhkan media yang bisa dibaca melalui medsos.
“... terkait dengan perkembangan teknologi informasi, bahwa sekarang adalah
era gadget dan medsos dengan semua perlengkapannya, maka mau tidak mau kita pun
harus mengikuti tren itu ya, sehingga membutuhkan media yang terbaca di medsos,
kalau Bangkit cetak kan tidak bisa. Sehingga kita membuat Bangkitmedia.com
sebagai kepanjangan tangan dari Majalah Bangkit.”
Ketiga, dikarenakan Majalah Bangkit yang versi cetak sudah tidak mampu lagi
menampung berita dari warga NU,
khususnya di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Hal ini
dikarenakan waktu terbit yang hanya setiap bulan sekali dan ruang yang
disediakan pun sangat terbatas. Sementara dari kalangan NU sendiri menginginkan
adanya media baru yang lebih cepat dan praktis dibandingkan dengan majalahnya.
Meskipun keunggulan dari media cetak sendiri lebih nyaman dan santai untuk
dibaca. Namun versi digital memiliki keunggulan ruangnya yang lebih luas dan
tak terbatas.
“... karena majalah sudah tidak bisa menampung berita-berita dari warganya,
halaman terbatas, waktu terbit juga cuma bulanan, sementara perkembangan
terkini jamaah menginginkan untuk segera dipikirkan. Maka dibutuhkan media yang
bisa update harian. Dari situlah kemudian lahir
bangkitmedia.com ini.”
Terakhir, semakin lama anggota Majalah Bangkit banyak yang ingin
berkiprah dalam dunia tulis menulis. Mereka mempunyai kreatifitas,
sumber daya dan
potensi yang baik. Sedangkan ruang untuk menampung kreatifitas di Majalah sendiri sangatlah terbatas. Sehingga kehadiran website diharapkan menjadi solusi untuk
menampung kreatifitas anggota Majalah Bangkit tadi. Sehingga Website Bangkitmedia.com secara tidak langsung menjadi wadah kaderisasi bagi kaum muda yang ingin menuangkan ide-ide
kreatifitasnya.
“... semakin lama anggota Bangkit itu semakin banyak yang ingin berkiprah,
jadi temen-temen muda banyak yang ingin bergabung. Nah, mereka punya
kreativitas dan memiliki sumber daya dan potensi, sedangkan kita di Majalah
Bangkit terbatas space-nya dan kita menginginkan agar potensi mereka
tertampung. Maka kemudian mereka kita berdayakan di Bangkitmedia.com itu. Jadi
Bangkitmedia.com ini selain menjadi Website, juga menjadi wadah kaderisasi
untuk menjadi reporter atau wartawan di Majalah Bangkit.”
Berdasarkan beberapa
faktor tersebut, kebetulan ada salah satu anggota Majalah Bangkit yang aktif di
LPTI (Lembaga Pengembangan Teknologi dan Informasi), sebuah lembaga yang
bergerak dalam pengembangan Teknologi dan Informasi sehingga ide mempunyai
website pun terwujud. Selain itu, dukungan dari teman-teman LPTI Mataram juga menjadi dorongan semangat anggota bangkit untuk membuat sebuah website.
Website Bangkitmedia.com merupakan pengembangan dari versi cetaknya. Website Bangkitmedia.com
kemudian diresmikan pada tanggal 17 Desember 2016 saat Konferensi Pengurus
Wilayah Nahdlatul Ulama DIY yang ke 14 di Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal
Irsyad Wonosari Gunungkidul.
Konten yang ada pada website sendiri tidak berpengaruh
terhadap oplah cetak yang telah ada sebelumnya. Sehingga konten yang ditulis
pada majalah dapat diterbitkan lagi pada website dengan bahasa yang berbeda sesuai
dengan gaya kepenulisan pada media online. Hal ini dikarenakan tulisan-tulisan
pada website cenderung porsinya lebih sedikit
dan terkesan praktis. Dengan adanya website ini pun tidak membuat versi majalah
menjadi menurun jumlah pelanggannya, akan tetapi justru pelanggan akan lebih mengenal majalah
bangkit melalui media website tersebut. Pelanggan yang membeli majalahnya
justru akan merasa bangga ketika memiliki majalah di rumahnya.
Fungsi website sebenarnya
sangat banyak dan bermacam-macam tergantung tujuan dan jenis website yang
dibangun. Namun secara garis besar dapat berfungsi sebagai media promosi,
pemasaran, informasi, pendidikan, dan komunikasi.
Website Bangkitmedia.com sendiri lebih menekankan kepada fungsi website sebagai media pendidikan dan informasi namun juga secara tidak langsung
menjadi media promosi bagi media NU kepada khalayak luas.
2.
Visi dan Misi Website Bangkitmedia.com
Visi dan misi Website Bangkitmedia.com
sendiri tidak jauh berbeda dengan Majalah Bangkit versi cetaknya. Adapun
visi dan misinya adalah sebagai berikut :
Visi : Menjadi media kebanggaan bangsa
Indonesia dalam menyebarkan rahmat Ahlus Sunnah Wal Jamaah.
Misi : 1. Tampilnya
Majalah Bangkit sebagai media komunikasi dalam mendiskusikan Islam yang rahmat Ahlusunnah Wal Jamaah.
2. Tampilnya rubrikasi Majalah Bangkit yang menampilkan
wacana alternatif yang mencerahkan bagi
masyarakat.
Pada dasarnya visi dan misi
website tidaklah berbeda dengan majalah yang telah ada sebelumnya. Hanya saja ada
tujuan yang lebih spesifik dengan adanya media online ini adalah agar lebih
menjangkau masyarakat lebih luas lagi dan dapat menjembatani kalangan atas
dengan bawah.
“... dengan adanya website ini diharapakan dapat lebih menjangkau
masyarakat luas, kemudian menjembatani orang-orang NU di bawah agar
kegiatan-kegiatannya lebih bisa dibaca oleh semua kalangan. Sehingga orang NU
yang di bawah itu menjadi bangga menajadi NU karena bisa terhubung dengan semua
level, kegiatannya bisa terbaca dan menjadi perekat antara yang tua dan yang
muda. Karena kegiatan anak muda bisa diketahui oleh mereka yang tua dan kalau
ada apa-apa bisa komunikasi. Jadi menjadi jalan komunikasi antara yang muda dan
yang tua.”
3.
Alamat Redaksi
Website Bangkitmedia.com
Website Bangkitmedia.com
secara resmi beralamatkan di Gedung PWNU DIY Jl. MT. Haryono No. 41-42
Yogyakarta dengan alamat email redaksinya redaksi@bangkitmedia.com. Meskipun
beralamatkan secara resmi di sana, namun rapat lebih sering diadakan di base
camp anggota pengurus majalahnya atau di luar Gedung PWNU DIY dalam situasi
santai.
Selain
memiliki website, untuk meluaskan penyebaran informasinya, Bangkitmedia.com
juga memiliki beberapa media sosial selain website seperti Twitter, Instagram,
dan Facebook. Alamat Facebook bisa dicari dengan nama “Bangkitmedia.com”,
akun Instagramnya ialah “bangkit.jogja “ sedangkan untuk akun Twitternya adalah
“bangkitmedia” atau “@bangkit_nujogja”.
Dengan adanya
media-media selain website ini, akan semakin mempermudah dalam penyebarluasan
informasi dan tulisan-tulisan yang dibuat para anggotanya. Sehingga
Bangkitmedia.com akan semakin dibaca tulisan atau gagasan-gagasannya mengenai
islam rahmatan lil alamiin di kalangan luas.
Untuk akun Instagram yang
dimiliki bangkitmedia sendiri saat penelitian ini ditulis sudah mencapai kurang
lebih 1.255 pengikut
dengan jumlah postingan mencapai 152 buah.
Akun twitter yang
dimiliki oleh Bangkitmedia hingga saat penelitian ini ditulis sudah memiliki 443 pengikut dengan tweet 485 dengan berbagai tulisan yang diunggahnya.
Fanspage atau halaman facebook yang
dimiliki Bangkitmedia memiliki nama Bangkitmedia.com. Fanspage ini memuat juga informasi mengenai berbagai
aktivitas atau tulisan-tulisan yang telah dimuat pada website. Dengan gambar
sampulnya adalah tampilan website menambah kesan bahwa fanspage tersebut
dibuat untuk memperluas Bangkitmedia versi online-nya.
4.
Logo Website Bangkitmedia.com
(lihat di gambar)
5.
Sistem Pengelolaan dan Sistem Kerja Website
Secara umum pengelolaan website
atau Majalah Bangkit versi online-nya dengan versi cetaknya sendiri sebenarnya tidaklah jauh berbeda. Hanya saja sedikit
berbeda pada sistem kerjanya. Jika pada versi cetaknya terbit setiap bulan
sekali maka pada versi digital (online) berita atau tulisan-tulisan yang
dimuat terbit setiap 2 (dua) hari sekali. Sedangkan konten atau rubrikasi yang ada pula berbeda dengan versi
cetaknya. Selain itu pula, jumlah tulisan pun berbeda. Jika pada versi cetak lebih
banyak, sedangkan di versi online nya terbatas. Dikarenakan ciri dari
media online adalah kepraktisan tulisan, maka tulisan pada pada versi online nya lebih padat dan ringkas
dengan gaya semi ilmiah namun tetap santai tanpa mengurangi ciri khas pada
tulisan pesantren dan aswaja.
“... Begini, kalau Majalah Bangkit itu kan nuansanya lebih ke
semi ilmiah, sedangkan kalau bangkitmedia itu pembacanya online, tulisannya pendek-pendek
maka kita lebih kepada desain populer. Karena kebanyakan di bangkitmedia itu
adalah pemberitaan, maka kesannya tidak terlalu serius yang penting pembaca
tahu intinya apa. Kalau ingin melihat yang lebih serius, maka baca di
majalahnya itu. Terus kalau di majalah kan tematik, kalau di Bangkitmedia lebih
update sesuai peristiwa yang sedang terjadi. Intinya mengejar target berita
setiap dua hari sekali.”
6.
Pembagian Kerja (Job Description) Pengelola Website
Sedikit berbeda dengan
versi cetaknya, dalam hal pengelolaan dan pengembangan Website Bangkitmedia.com,
pimpinan redaksi membagi wilayah kerjanya menjadi sebagai berikut :
a. Tim Konten (Content Team)
Pada tim konten ini terdiri dari beberapa orang yang bertugas sebagai wartawan
dan fotografer. Tugasnya tidak jauh berbeda dengan sistem kerja jurnalis pada
umumnya yang meliputi
pencarian berita hingga penerbitan sebuah tulisan di website. Anggota yang
termasuk dalam tim ini antara lain Fatkhul Anas, Muhammadun, Nur Rokhim,
Sholikin, Elissa, Wahid, Yeni, Nurul, Rillo, Yuni, Ajub,
Yayan, dan Hilman.
b. Tim IT (Information and Tecnology Team)
Tim IT bertugas untuk mengelola dan mengembangkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan website. Adapun yang bertugas pada bagian ini berjumlah 3
orang yaitu Hilal, Taufik, dan Danuji yang juga ikut dalam LPTI (Lembaga pengembangan
Teknologi dan Informasi) Pelataran Mataram Yogyakarta.
c. Tim Buzzer (Buzzer Team)
Sedangkan Tim Buzzer sendiri berjumlah 2 orang yang bertugas mengurusi promosi dan mengelola akun media sosialnya yang meliputi twitter, facebook, dan Instagram. Pada bagian ini lebih
banyak ditugaskan kepada bagian IT dan desain grafisnya, yaitu Hilal dan Danuji.
7.
Kerja Sama
Website Bangkitmedia.com
Untuk mengimbangi media
radikal yang saat ini sedang gencar dalam memaksimalkan media sebagai media
dakwah mereka, Bangkitmedia.com mengembangkannya dengan membagi tiga sistem di
atas. Selain itu juga
dengan memaksimalkan media sosial yang ada serta bekerja sama dengan LPTI (Lembaga
Pengembangan Teknologi dan Informasi) Pelataran Mataram Yogyakarta agar ratingnya dapat naik dan dapat dibaca oleh banyak orang.
Selain anggota dari Bangkitmedia.com
sendiri, tulisan-tulisan pun berasal dari para kontributor di luar
anggota pengurus website. Para kontributor dapat mengirimkan tulisannya berupa
berita, opini, ngaji, dan wawancara dengan mengirimkannya ke email Bangkitmedia.com.
Jika memang tulisan memenuhi kriteria maka akan dimuat di website. Kontributor
tulisan untuk website sendiri berasal dari berbagai daerah di luar dan dalam
Pulau Jawa yang meliputi Yogyakarta, Semarang, Lampung, Jabodetabek dan Solo
Raya. Para kontributor ini juga ada yang dari pelajar tingkat SMA hingga
jenjang perkuliahan. Bangkitmedia.com pun tidak membatasi bagi siapa saja yang
ingin menulis untuk ikut serta dalam memajukan media NU dan agar giat dalam
menulis, ikut serta mensyiarkan dakwah yang ramah dan santun sebagaimana
prinsip Agama Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamiin.
8.
Kegiatan Diskusi Pengembangan Website
Kegiatan diskusi
pengembangan website sendiri lebih banyak dilakukan secara non formal dan dalam
situasi santai atau melalui sosial media whatsapp dikarenakan kesibukan para
anggotanya di luar sangat beragam. Sedangkan kegiatan rutin formal dilakukan
setiap satu bulan sekali di base camp pemimpin redaksi Majalah Bangkit.
Anggota yang hadir pun tidak setiap pertemuan dapat hadir semua. Hal ini dikarenakan
kesibukan yang berbeda-beda pada setiap anggotanya.
“...karena kesibukan temen-temen yang berbeda-beda, sehingga kita lebih
banyak mengadakan pertemuan nonformal seperti menggunakan media Whatsapp.
Kadang pertemuan juga bisa di warung kopi, base camp. Kita juga sangat jarang
ketemu di kantor PW. Bahkan hampir tidak pernah, karena kalau kantor resmi itu
tidak biasa.”
9.
Bentuk dukungan dari PWNU DIY
Bangkitmedia.com
merupakan bagian atau cabang dari Lembaga Penerbitan dan Publikasi PWNU DIY.
Lebih tepatnya di bawah Lembaga Ta’lif Wa Al Nasyr (Lembaga yang membidangi urusan penerbitan
dan publikasi). Website Bangkitmedia.com sendiri merupakan
media baru yang berada di bawah LTN NU PWNU DIY, di samping Majalah Bangkit yang telah dulu ada
sebelumnya.
Saat ini di bawah PWNU DIY memiliki lembaga baru yaitu Komisi Media yang bekerja sama
dengan Website Bangkitmedia.com sebagai
sarana informasi dari PWNU kepada masyarakat. Maka Bangkitmedia.com ini menjadi
media resmi dari PWNU DIY. Komisi Media ini beranggotakan para wartawan dari
berbagai surat kabar di Yogyakarta baik online
maupun cetak. Bentuk dukungan dari PWNU DIY sendiri, dalam hal ini ditugaskan
kepada bagian Komisi Media adalah untuk menjembatani antara khalayak umum
dengan media PWNU (Bangkitmedia.com). Sehingga pemberitaan yang ada di
masyarakat dapat difilter oleh Komisi Media yang kemudian diteruskan oleh Bangkitmedia.com.
Selain itu pula anggota
bangkitmedia notabene adalah warga Nahdliyin. Sehingga dengan adanya kerja sama antara Komisi Media dengan Website Bangkitmedia
ini diharapkan berita-berita maupun segala informasi mengenai NU dapat
dikomunikasikan dengan baik. Selain itu pula kehadiran Komisi Media ini menjadi
jembatan antara NU dengan media-media lain, baik dalam skala lokal ataupun
nasional.
Kelemahan yang ada pada Website
Bangkitmedia.com sendiri
adalah masih terbatasnya resource yang dimiliki karena masih bersifat hosting,
belum memiliki server sendiri. Dengan terbatasnya kapasitas resource
tersebut, menyebabkan kelambatan loading ketika user mengunjungi
websitenya. Selain itu pula dalam hal updating tulisan
yang belum maksimal dan ajeg membuat mesin pencari menetapkan Website Bangkitmedia.com masih berada pada indeks bawah.
“... di Bangkitmedia itu resourse-nya masih kecil sehingga terbatas
untuk akses orang. Jadi kita itu kan belum punya server, masih hosting.
Sehingga resource-nya cenderung kecil. Resource itu bisa diibaratkan kurang
lebih sumber daya sebuah website ”.
10. Susunan Redaksi Wesbite Bangkitmedia.com
Di dalam menjalankan roda kepengurusan
website, Website Bangkitmedia.com tentunya memiliki
susunan atau struktur kepengurusan agar sebuah organisasi dapat berjalan dengan
baik. Adapun mengenai kepengurusan dalam website ini dikepalai oleh Pimpinan
Redaksi di bawah pengawasan Lembaga Ta’lif Wa Al Nashr Nahdlatul Ulama
(LTNNU) PWNU DI. Yogyakarta. Sedangkan Pimpinan Redaksi sendiri memiliki
beberapa bawahan yang juga bertugas membantu keberlangsungan kepengurusan dan
pengelolaan website. Berikut adalah susunan redaksi lengkap Website Bangkitmedia.com.
11. Desain dan Isi Wesbite Bangkitmedia.com
Kemenarikan sebuah website salah satunya
adalah terletak pada tampilannya, meskipun sisi
lain juga perlu diperhatikan, seperti isi tulisan misalnya. Jika dari sisi
tampilan menarik, tentu pembaca akan bersemangat untuk melihat website
tersebut. Setelah itu pembaca akan memulai melihat isi tulisan lalu membacanya. Sebenarnya untuk tampilan di
Website Bangkitmedia.com sendiri tidak terlalu memerlukan dan mementingkan hal
tersebut dikarenakan media NU seperti Bangkitmedia.com
merupakan media komunitas yang sudah memiliki pasarnya sendiri. Pasarnya tidak
lain adalah warga nahdliyin itu sendiri. Karena
memang kehadirannya yang ditunggu oleh mereka. Akan tetapi meskipun begitu Bangkitmedia.com tetap berusaha untuk membuat
tampilan website yang enak dibaca dan terlihat lebih dinamis sehingga pembaca
atau pengunjung dapat menikmati tulisan yang sedang dibacanya dengan nyaman.
Untuk pemilihan warna yang digunakan, Website Bangkitmedia com pun tidak menggunakan warna
hijau seperti kebanyakan atribut Nahdlatul Ulama yang
telah ada. Warna yang digunakan lebih dominan pada warna merah dan putih sehingga
terlihat lebih kepada sikap nasionalisme. Hal ini dikarenakan salah satu visi
dari Bangkitmedia.com adalah visi
keindonesiaan. Selain dari tampilan dengan tema sedemikian rupa, tentu faktor lain pun
dipertimbangkan. Seperti tema yang digunakan hendaknya tidak terlalu rumit
sehingga dapat lebih mudah untuk diakses. Penggunaan template desain
tampilan dengan akses yang praktis dan tidak menggunakan atribut yang
bermacam-macam tentu akan membuat nyaman pembaca.
Berbeda halnya jika template
dengan tema yang berat, yang justru akan membuat kenyamanan pembaca menjadi
terganggu karena berpengaruh pada pemuatan (loading) halaman website.
Oleh karena itu Website Bangkitmedia.com
memilih densain yang elegan, praktis, dan mudah diakses. Memang tidak ada
kriteria khusus dalam pembuatan tampilan Website Bangkitmedia.com ini, namun yang terpenting adalah harmonisasi warna
yang membuat nyaman dipandang. Meskipun tidak menggunakan warna hijau yang
menjadi ciri khas warna NU.
Karakteristik tampilan
yang ada pada Website Bangkitmedia.com
sendiri terletak pada logo Bangkitmedia.com yang terletak pada bagian paling
atas dan tengah. Kemudian menu-menu terdapat di bagian kiri atas. Sedangkan
atribut lainnya seperti menu untuk pencarian terletak pada bagian kanan atas,
iklan terletak di bagian bawah, dan atribut atau konten pendukung lainnya.
Di bawah ini adalah
tampilan beserta menu-menu serta konten yang ada pada Website Bangkitmedia.com.
12.
Rubrik-Rubrik pada Website Bangkitmedia.com
a. Rubrik Berita
Tidak jauh berbeda dengan
tulisan berita pada media-media lainnya, rubrik berita pada Website Bangkitmedia.com ini pula memenuhi kriteria dalam penulisan berita
pada media online. Seperti keringkasan tulisan dan informasi serta bahasa yang
praktis dan tidak bertele-tele.
b. Rubrik Ngaji
Pada Rubrik Ngaji,
tulisan di dalamnya membicarakan tentang keislaman dan kepesantrenan serta
hadits maupun Al-Qur’an yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari.
c. Rubrik Budaya
Pada rubrik ini membahas
mengenai budaya-budaya di daerah, khususnya di sekitar Yogyakarta sendiri.
Banyak budaya yang masih berkaitan dengan keislaman yang tentu sangat menarik untuk
dibahas. Pada rubrik inilah segala hal tentang budaya daerah disajikan.
d.
Rubrik Opini
Rubrik opini ini tulisan berupa opini-opini atau pandangan seseorang
mengenai berbagai hal tentang keislaman dan keindonesiaan. Pada rubik inilah
pembaca bisa mengirimkan tulisannya kepada redaksi melalui surat elektronik (email)
dengan alamat yang sudah tertera di websitenya. Tulisan pada rubrik ini dapat
dalam lingkup lokal di Yogyakarta maupun nasional.
e.
Rubrik Pesantren
Pada rubrik ini tulisan yang ada berupa tulisan mengenai berbagai hal
tentang pesantren. Baik itu kegiatan-kegiatan yang sedang diadakan oleh
pesantren maupun berbagai serba-serbi di pesantren seperti kegiatan mengaji, berbagai
event, dan tentang keilmuan yang ada di pesantren.
f. Rubrik Jenaka
Rubrik ini berisi tulisan
humor-humor ringan mengenai keislaman dan ke-NU-an. Terkadang juga tentang
hal-hal yang ada di pesantren yang terkadang lucu dan menggelikan. Terkadang
bersifat kisah nyata, namun juga terkadang hanya fiktif belaka dengan gaya
penulisan khas pesantren.
g. Rubrik
Sains
Pembahaan pada rurik ini
meliputi teknologi dan informasi maupun isu-isu tentang keilmuan modern yang
sedang berkembang. Baik itu dari kalangan umum maupun dari kalangan santri yang
berprestasi dalam bidang teknologi dan sains.
h. Rubrik Perempuan
Rubrik yang khusus
membicarakan masalah keperempuanan. Baik itu tentang peran seorang perempuan di
masyarakat, bangsa, dan agama maupun mengenai tokoh-tokoh perempuan yang
berjasa bagi agama dan negara.
i.
Rubrik Wawancara
Rubrik ini berisi hasil
wawancara tokoh-tokoh NU maupun pemerintah yang kaitannya dengan keislaman dan
keindonesiaan. Baik dalam lingkup lokal DIY maupun nasional. Selain wawancara
juga terdapat tulisan yang berasal dari pidato tokoh mengenai isu-isu keislaman
dan keindonesiaan.
B. Sekilas Tentang Pengelola Website Bangkitmedia.com
1.
Latar Belakang
Pendidikan Anggota
Mayoritas
pendidikan anggota merupakan lulusan berbagai perguruan
tinggi di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Tetapi ada
pula yang lulusan dari Sekolah Kejuruan yang memang sudah mengambil jurusan
pada bidang IT yang juga melanjutkan pendidikan pada jenjang perkuliahan di
Yogyakarta. Selain itu
pula, kesibukan di luar kepengurusan website pun berbeda-beda. Ada yang
berprofesi sebagai guru, dosen, bekerja, maupun masih dalam jenjang
perkuliahan. baik S1 maupun S2.
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2. Pendidikan Terakhir Anggota
No.
|
Nama
|
Pendidikan
Terakhir
|
1
|
Fathul Anas
|
S1
|
2
|
Muhammadun
|
S2
|
3
|
Nur Rokhim
|
S1
|
4
|
Sholihin
|
S1
|
5
|
Ahmad Danuji
|
S1
|
6
|
Wahid Hsyim
|
S1
|
7
|
M. Hilal
Imamudin
|
SMA
|
8
|
Elissa
|
S1
|
9
|
Ficky
Taufiqurrohman
|
S1
|
10
|
Yeni
Suryaningsih
|
SMK
|
11
|
Hilman Fauzi
|
SMA
|
12
|
A.
Lailatus
Sibyan
|
SMA
|
13
|
Nurul Wahida
|
S1
|
14
|
Taufik Ade
Surya
|
S1
|
Sumber :
Pertanyaan wawancara nomor 42
2.
Kegiatan
Diskusi dan Rapat Mengenai Website
Diskusi dan rapat rutinan mengenai pengelolaan website biasanya diadakan di
base camp anggota, bertempat di Masjid Az-Zahrotun yang berlokasi di daerah Banguntapan, Bantul, DIY. Karena selain
mengurusi dan aktif di Bangkitmedia, para anggota juga banyak yang menjadi
takmir sekaligus tinggal di masjid tersebut. Dalam pelaksanaannya, rapat dan
diskusi rutin lebih sering dengan situasi non formal atau ngobrol santai.
Meskipun keseriusan juga diutamakan ketika membahas dan mencari solusi mengenai
sebuah permasalahan yang mesti diselesaikan
bersama.
Kegiatan diskusi rutin dihadiri oleh semua anggota dengan berbagai divisi sesuai
tugasnya masing-masing. Diskusi dibuka oleh sekretaris redaksi kemudian
dipimpin langsung oleh pemimpin redaksi. Dimulai dari evaluasi terhadap
tugas-tugas yang sudah dilaksanakan serta seberapa jauh hasil yang didapatkan dalam
meliput berita atau tulisan, jika memang tugas belum selesai. Dengan mananyakannya
kepada setiap anggota yang diberi tugas untuk menulis dan meliput berita. Kemudian dilanjutkan dengan membuat perencanaan mengenai penulisan di
website atau penerbitan majalah untuk edisi berikutnya.
Dalam membuat perencanaan penerbitan majalah, hal pertama yang mesti
dimusyawarahkan bersama adalah penentuan tema. Tema yang menarik sesuai dengan
peristiwa atau kejadian yang sedang terjadi menjadi pertimbangan. Penentuan
tema ini melibatkan seluruh anggota dan didiskusikan bersama dalam pertemuan
ini.
Dengan meminta usulan dari setiap anggota dan diberi kesempatan untuk
menyampaikan pendapatnya mengenai suatu tema. Dengan sistem seperti ini, tentu
kebebasan berpendapat dan dalam memajukan sebuah organisasi dapat berjalan
lebih dinamis karena semua anggota tidak merasa seperti dalam pemerintahan
otoriter. Maju mundurnya sebuah organisasi pun akan dirasakan bersama-sama.
Sehingga menciptakan sebuah rasa tanggung jawab pada setiap anggota dan
keinginan untuk membenahi ketika organisasi sedang melemah atau menurun. Karena
kunci perjalanan sebuah organisasi terletak pada jaringan komunikasi anggota
yang terlibat di dalamnya.
3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Diskusi
Mengenai waktu diskusi lebih sering dilaksanakan pada malam hari
dibandingkan pada siang harinya. Dikarenakan pada siang hari lebih banyak
dihabiskan untuk aktivitas yang individu anggotanya ataupun lebih kepada
penugasan di lapangan, semisal meliput berita dan wawancara. Dikarenakan
mayoritas anggotanya merupakan warga nahdliyin yang notabene pun melakukan amalan
ibadah seperti tahlilan dan mujahadah dilakasanakan pada malam jum’at, maka diskusi
biasanya dilaksanakan setelah acara mujahadah bersama tersebut.
4.
Situasi
Diskusi Berlangsung
Pertemuan untuk diskusi atau rapat rutin dilaksanakan setidaknya sebulan
sekali. Dalam pelaksanaannya, diskusi berlangsung dengan santai sambil
menikmati kopi maupun teh sisa acara pada malam jum’at di Masjid Az Zahrotun
tersebut. Dengan begitu, suasana keakraban sangat terasa menyelimuti diskusi rutin
anggota. Terkadang diselingi dengan guyonan yang dapat mengurangi
ketegangan dan suasana yang terlalu serius. Hal semacam inilah yang menjadi
ciri khas pada organisasi yang notabene adalah orang-orang NU. Semangat dalam
kekeluargaan yang sangat diutamakan.
“...nggak tau
ya, entah emang di NU sendiri atau tidak ya... kalau diskusi formal itu kadang
nggak menghasilkan ide mas, tapi kalau kita sedang bermain atau sedang
perjalanan dari wawancara kemudian di tengah jalan, ngobrol-ngobrol malah
menemukan ide baru. Seringnya ide-ide itu ditemukan di ruang non formal.”
Demikianlah sekilas
gambaran mengenai Website Bangkitmedia.com beserta para pengurus yang ikut
bergabung dalam pengelolaan website di dalamnya. Pada intinya, dalam mengelola Website Bangkitmedia ini lebih mengutamakan nilai-nilai kekeluargaan, semangat dalam mengembangkan dan
memajukan media NU, serta dengan ikhlas tanpa harap imbalan apapun dan dari
manapun.
NB : Tulisan ini merupakan hasil penelitan skripsi.