BREAKING

Minggu, 09 November 2014

MANTRA AJAIB MENEMBUS KORAN



Sedikit berbagi tips menulis dari dosen saya..

Oleh Bramma Aji Putra
Subbag Informasi dan Humas
Kanwil Kementerian Agama DIY


BANYAK di antara kita yang gagal menulis di media massa karena takut mencoba. Saya takut tulisan dibaca pihak redaksi.  Saya malu. Jujur tulisan saya tidak jelas: mana awalnya, mana akhirnya. Ah..nanti aja deh. Belum ada ide nih. Aha..sudah ada ide tapi kok susah nulisnya yah... Belum ada mood…

Refleksi Pembelajaran Kitab (1)



REFLEKSI PEMBELAJARANKITAB TAISIRUL KHALAQ 
Oleh : Charismanto, Kelas I’dady B PPLQ Jogja
Kitab “Taisirul Khalaq Fii ‘Ilmil Akhlaq” merupakan kitab yang dikarang oleh seorang ulama Al Azhar, Hafidz Hasan Al Mas’udi. Kitab ini mempelajari tentang Ilmu akhlak atau perilaku-perilaku yang dilakukan oleh manusia, baik itu perilaku terpuji maupun yang tercela. Nah, lalu mengapa manusia perlu mempelajari ilmu akhlak?

Belajar me-RESENSI Kitab (1)



RESENSI KITAB

Nama Kitab                 : Taisirul Khalaq Fii ‘Ilmil Akhlaq
Pengarang                   : Hafidz Hasan Al Mas’udi
Penerbit                       : Al Miftah, Surabaya
Warna Cover               : Hijau (depan) dan putih (belakang)
Ukuran                        : 20,5 cm X 14,5 cm
Bahasa Pengantar        : Bahasa Arab
Jumlah Halaman          : 46 Halaman
Kitab “Taisirul Khalaq Fii ‘Ilmil Akhlaq” merupakan sebuah karya seorang ulama Al Azhar, Hafidz Hasan Al Mas’udi. Beliau dilahirkan di Baghdad pada tahun 895 M, juga seorang pengajar di Ma’had Al Azhar Mesir. Beliau

Sabtu, 23 Agustus 2014

Cerpenku


Tapaki Jalan Kesuksesanmu
Oleh : ChariS21*

Maha Karya Dakwah 2014

JAM di tanganku telah menunjukkan pukul dua siang, namun aku masih berada di tengah hiruk pikuknya jalanan. Ku tancap gas sepeda motorkumenuju tempat penjualan tiket Bus. Teriknya panas matahari tak menyurutkan semangatku untuk mendapatkan tiket tersebut.
Deru kendaraan bermotor dan asap knalpot membuat udara di kota istimewa ini semakin panas dan pengap saja.

Inilah aku



Sang surya pagi mulai bersinar dari ufuk Timur...
Muncul perlahan-lahan dari balik awan di sana ...
Seakan-akan ia mengintipku yang berada di atas jemuran Pesantren ...
Kehangatan mulai terasa menjalar ke sekujur tubuhku ..
Bersamaan dengan itu kugerakkan jemariku di atas keyboard ...
Belajar merangkai kata demi kata dan mengungkapkan yang terserak dalam benakku ..
Mengalur dan mengalir bersama irama sang mentari …

Minggu, 10 Agustus 2014

Sedikit Puisiku

 `Jatidiri`

                 (*Charis’21)

Tak tahu siapa
Tak tahu bagaimana
Bahkan ku tak tahu haruskemana
Bagai sang nahkoda
Yang berlayar mengarungi luasnya samudera
Tanpa kompas tanpa peta
Terombang ambing tak terarah
Pun dihantam ombak yang murka
Tak tahu dimana kapalku harus berlabuh
Hingg aku tersadar
Harus ku temukan jati diri
Bahwa siapa sebenarya diriku
Bagaimana aku
Dan harus kemana aku

Individualitas (sebuah opini)





Kehidupan dalam dunia kampus memang sangat berbeda dibandingkan ketika kita masih di sekolah tingkat atas dulu, ada beberapa hal yang menjadi perbedaan itu. Salah satu perbedaan yang menurutku sangat terlihat adalah sikap individualitas dalam setiap diri mahasiswa, sikap ini jangan disalahartikan hanya sebagai sikap yang negatif saja. Sikap individualitas bukan berarti juga sebagai sikap acuh tak acuh.

Rabu, 11 Juni 2014

Karya Ilmiah Komunikasi











Abstrak 

Film merupakan sebuah hasil karya yang memadukan antara dua elemen yang berbeda, yakni elemen audio dan visual. Film merupakan sebuah media komunikasi yang mempunyai peranan signifikan dalam proses pembelajaran, terutama dalam pembelajaran tentang sejarah. Melalui film, pesan-pesan sejarah dapat dipahami secara mendalam dan lebih mengena bagi penontonnya. Film dapat memaparkan gagasan sebagaimana reealitas yang ada. Karena di dalam film menyajikan segala sesuatu yang ingin disampaikan seperti yang ada di dalam alam nyata, meskipun di dalamnya terdapat banyak pemanipulasian gambar. Namun semua itu bertujuan untuk dapat memberikan pemahaman bagi si penonton. Seperti halnya dalam film ‘Ar Risalah’ karya sutradara Maustapha Akkad. Dalam film tersebut menceritakan tentang kehidupan Nabi Muhammad, sosok yang memberikan pengaruh besar bagi dunia dan kejayaan Islam. Dengan berbagai seluk beluk perjuangan beliau dalam menyampaikan ajaran-ajaran Islam di tanah Arab masa Jahiliyyah. Maka dengan adanya film tentang sejarah perkembangan Islam dan perjuangan dakwah Nabi tersebut, diharapkan penonton dapat mencerna dengan baik pesan apa yang disampaikan di dalam film ini. Sehingga media film dapat menjadikan sebuah pembelajaran lebih efektif dan efisien. 

Kata kunci : Film, Media Pembelajaran, Sejarah Islam 

Latar Belakang Masalah 
Di era yang semakin modern sekarang ini media merupakan sesuatu yang tidak mungkin lagi terpisahkan dalam berbagai segi kehidupan manusia, terutama dalam dunia pendidikan. Media seakan-akan menjadi sarana yang sangat urgen di dalam dunia pendidikan, karena dengan media sebuah pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik. Banyak bentuk media yang diterapkan oleh lembaga pendidikan, salah satunya adalah media film. Film digunakan karena memang pada umumnya peserta didik lebih akrab dan lebih nyaman dengan media yang satu ini. Selain itu, adegan-adegan di dalam film akan lebih membekas bagi jiwa sesorang yang menontonnya. Disamping itu juga dapat mempengaruhi pola kehidupannya. Di sinilah mengapa film dijadikan sebagai media pembelajaran. Selanjutnya, di dalam pengajaran dibutuhkan suatu metode yang dapat mempermudah peserta didiknya dalam menerima dan memahami materi pelajaran tersebut. Metode yang digunakan haruslah tidak menjemukan dan dapat menarik perhatian peserta didik, sehingga peserta didik mau dan nyaman dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Salah satu metode yang bagus dan dapat diterapkan dalam pembelajaran di dalam kelas adalah dengan sebuah tayangan film. Film tidak hanya dapat diterima oleh kalangan dewasa saja seperti para mahasiswa, melainkan dapat dapat pula diterapkan pada sekolah-sekolah menengah atas hingga tingkat paling bawah sekalipun, yakni pada anak-anak yang duduk di bangku Taman Kanak-Kanak. Pembelajaran yang perlu menerapkan metode tayangan film salah satunya adalah pembelajaran tentang sejarah, yang mana banyak peristiwa-peristiwa masa lalu yang perlu digambarkan secara jelas, khususnya tentang sejarah perkembangan Islam. Dengan tayangan film, peserta didik lebih dapat memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Dengan demikian penggunaan media film sebagai media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam perkembangan zaman yang semakin maju ini. Dengan mengembangkan ide-ide kreatif sumber daya manusia yang ada, diharapkan dapat dapat memberikan kontribusi yang baik pada perfilman Indonesia, sehingga kemajuan pendidikan akan merambah negeri ini. Hal ini merupakan kewajiban semua pihak yang sudah menekuni bidang pendidikan, baik dosen, maupun mahasiswa. Khususnya mahasiswa yang berkonsentrasi pada bidang komunikasi. 

Rumusan Masalah 
1. Mengapa tayangan film dijadikan sebagai media pembelajaran dalam dunia pendidikan? 
2. Mengapa pembelajaran tentang perkembangan sejarah Islam lebih efektif bila disampaikan melalui media film? 

Kerangka Teori 
a. Media Pembelajaran 
Kata media berasal dari bahasa Latin, yaitu medium yang bearti perantara atau yang dapat menghubungkan dua belah pihak. Oleh karena itu Media pembelajaran berarti sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan dan penerima pesan. 

b. Media Film sebagai sumber Belajar 
Film sebagai sebuah produk kreatif manusia mempermudah penyampaian dalam pembelajaran. Dimana film dapat mempresentasikan apa yang ada di dalamnya secara nyata, sehingga memahamkan bagi para penonton. Begitu pula dalam dunia pendidikan, film digunakan sebagai alat bantu untuk menyampaikan materi dalam sebuah kelas, sehingga pelajar dapat paham terhadap inti materi yang disampaikan. Media sebagai sumber belajar dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : Media Audif, Media Visual dan Media Audiovisual. Media Audif adalah media yang menggunakan suara sebagai unsur medianya, contoh dari media ini seperti radio, kaset, piringan, dan sebagainya sehingga tidak cocok dgunakan untuk orang yang mempunyai keterbatasan pada indra pendengaran (Tunarungu). Jika Media Visual adalah media yang hanya mengandalkan gambar sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Media seperti ini adalah seperti lukisan, gambar, cetakan, dan lain sebagainya. Sedangkan Film sendiri masuk ke dalam kategori Media Audiovisual. Audiovisual merupakan media yang memadukan unsur Audio dan Visual, sehingga media jenis ini sangat efektif bila digunakan dalam pembelajaran. 

c. Sejarah Perkembangan Islam 
Dalam sejarah perkembangan Islam, pembahasan mengenai perjalanan dan perjuangan dakwah Nabi Muhammad merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah Islam. Sebagai seorang muslim, mempelajari, memahami, dan menghayati kisah perjalanan beliau adalah suatu hal yang harus, karena sungguh tidak masuk akal bagi seseorang yang mempelajari kehidupan dan karakter Nabi Muhammad SAW bila hanya mempunyai rasa hormat saja kepada beliau, karena mempelajarinya dapat melampaui dari sekedar rasa hormat, sehingga dapat mempercayainya sebagai utusan sang pencipta. 

d. Pentingnya Pembelajaran 
Di Indonesia, bahkan di seluruh dunia pun manusia pasti membutuhkan pembelajaran. Pembelajaran tidak hanya didapatkan dari lingkungan sekolah saja, melainkan jauh sebelum berada di lingkungan sekolah. Ketika manusia berada di dalam lingkungan keluarga sudah diberikan pembelajaran, meskipun hal itu tidak disadari. Di dalam pembelajaran diperlukan pembelajar yang mampu membawa peserta didik paham terhadap materi pembelajaran. Berbagai masalah yang sering terjadi dalam dunia pendidikan yang masih menjadi ‘PR’ bersama adalah salah satunya mengenai penyampaian materi pembelajaran. Maka di dalam sebuah lembaga pendidikan harus diupayakan untuk mencari solusi mengenai hal tersebut. Banyak solusi yang ditawarkan mengenai hal tersebut. Salah satu solusi yang dpat diterapkan adalah menggunakan media. Media yang tepat adalah dengan tayangan sebuah film yang menyangkut materi yang diajarkan. Dengan media film diharapkan peserta didik dapat lebih paham terhadap materi pembelajaran. Begitu pun dalam film Ar Risalah ini, film ini dapat menjadi sebuah sarana pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada anak didiknya. Materi yang bersangkutan dengan film ini tentunya mengenai sejarah perkembangan Islam. Di samping sejarah perkembangan Islam, film ini juga menyampaikan mengenai kehidupan Nabi Muhammad SAW ketika beliau berjuang menyebarkan Agama Islam di semenanjung Arab. 

 e. Pengertian Efektifitas 
Pengertian efektifitas secara umum menunjukkan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa : “Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya”. Untuk mencari tingkat keefektifitasan dapat digunakan rumus seperti dibawah ini :

                                             Efektifitas = Ouput Aktual/Output Target >=1 


Jadi, kurang lebih efektifitas adalah sejauh mana keberhasilan atau target yang telah direncanakan sebelumnya. 

Pembahasan 
 a. Pentingnya penggunaan Media dalam dunia Pendidikan 
Dalam berbagai bidang, media sangatlah dibutuhkan. Begitu pula dalam bidang pendidikan, media menjadikan pembelajaran mudah diserap oleh peserta didik. Media film ikut berpartisipasi dalam rangka memajukan kualitas pendidikan. Dalam Film Ar Risalah karya Maustapha Akkad menggambarkan secara kronologis peristiwa-peristiwa seputar sejarah perkembangan Islam di negeri Arab waktu itu. Bagaimana pesan-pesan disampaikan dengan ilustrasi yang jelas. Peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam disampaikan, namun tetap menjaga kehormatan Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh yang sangat diagungkan ummat Islam. Tidak hanya itu, tokoh-tokoh yang masih memiliki hubungan dekat dengan Beliau pun tidak secara fulgar ditampilkan gambarnya, hanya sebatas suara dan perlengkapan lain yang menyertainya, seperti kendaraan dan senjatanya. 

b. Pengertian Film 
Film sendiri diartikan sebagai selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat potret), atau untuk tempat gambar positif (yang akan dimainkan dalam bioskop). Sedangkan pengertian film secara luas adalah tampilan yang diproduksi secara khusus untuk pertunjukkan di gedung atau bioskop. Pengertian film jenis ini juga disebut dengan istilah teatrikal. Film ini berbeda dengan Film Televisi atau sinetron yang dibuat khusus untuk siaran televisi. 

c. Sekilas mengenai Film Ar Risalah 
Film Ar Risalah ini berdurasi kurang lebih 178 menit disutradarai oleh Maustapha Akkad, seorang berkebangsaan Syiria yang tinggal di Amerika pada tahun 1976. Film ini menceritakan tentang perjuangan Nabi Muhammad dalam menyebarkan agama Islam pada masa jahiliyyah hingga mencapai kejayaannya. Sebelumnya memang sudah ada film serupa yang menceritakan tentang kisah perjuangan Nabi juga, namun perbedaannya terletak pada bahasa yang digunakan. Jika di dalam film sebelumnya memakai bahasa Inggris, tetapi pada film Ar Risalah karya Maustapha Akkad ini menggunakan bahasa Arab, sehingga lebih terlihat seperti asli masyarakat Arab. Film ini menghabiskan sekitar 6 tahun untuk persiapan dan satu tahun untuk produksinya. Akurasi film ini telah disahkan ahli sarjana dan sejarah islam university Al-Azhar, Kaherah dan kongres Islam tertinggi Syiah di Lubnan. 
Di dalam film ini Nabi Muhammad SAW tidak digambarkan secara spesifik, karena memang di dalam aturan Islam tidak memperbolehkan menggambarkan postur tubuh beliau. Bahkan suara beliau pun tidak ada. Dan aturan ini diperluas kepada para keluarga beliau. d. Keberhasilan Film Ar Risalah dalam Pembelajaran Film ini terbukti membawa keberhasilan dalam penyampaian suatu materi pembelajaran di dalam kelas, seperti yang telah diterapkan seorang dosen di perkuliahan Mata Kuliah Sejarah Kebudayaan Islam di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Disamping beliau menjelaskan materi menggunakan slide power point, diselingi juga dengan film ini. Disamping dapat memahamkan para mahasiswa, juga dapat menjadi sebuah bahan refreshing bagi mereka yang sudah merasa jenuh dengan penjelasan dari dosen yang berada di depan. Apalagi mata kuliah tersebut bobotnya 3 SKS yang sudah tentu sangat menjenuhkan apabila hanya disampaikan dengan cara ceramah oleh dosen pengampu saja tanpa diselingi dengan hiburan maupun media menarik sediktpun. Disamping menceritakan kisah Nabi Muhammad, film ini juga sarat akan pesan perjuangan para sahabat Nabi ketika menghadapi kaum kafir Quraisy di Jazirah Arab pada waktu itu. Banyak kisah teladan dari para sahabat yang dapat dipetik hikmahnya. Menjadikan renungan bagi siapa saja yang menontonnya. 

Kesimpulan 
Dari penjelasan mengenai pelbagai hal di atas, dapat disimpulkan menjadi beberapa beberapa poin penting di bawah ini: 
1. Media sebagai sebuah sarana yang harus senantiasa dijaga eksistensinya dan menjadi suatu pertimbangan dalam dunia pendidikan, sehingga dapat memajukan suatu bangsa dalam menguasai bidang yang sedang ditekuni anak bangsa. 
2. Film merupakan salah satu media pembelajaran yang sudah sangat efektif apabila diterapkan dalam pembelajaran yang memang membutuhkan media film sebagai alat bantu penyampaian materi pembelajaran. 3. Salah satu materi yang cocok dan tepat untuk menggunakan media film adalah materi mengenai sejarah, terutama sejarah perkembangan Islam. 
4. Sebagai seorang pendidik, hendaknya mengetahui tentang media pembelajaran dan bagaimana menerapkannya pada para peserta didiknya, sehingga peserta didik dapat paham akan apa yang menjadi tujuan penyampaian tersebut.

Selasa, 13 Mei 2014

Tulis Saja

       Di luar hujan semakin lebat, mengguyur segenap mahasiswa yang akan pulang ke kostnya masing-masing setelah seharian mereka berkelut dengan aktivitas kampusnya.

Namun masih ada yang enggan beranjak sedikitpun dari tempat duduknya, mereka sepertinya asyik berdiskusi membicarakan keadaan bangsa ini, sepertinya mereka para aktivis mahasiswa, ada pula yang bersenda gurau dengan teman- temannya.

Tepat jam tiga sore aku masih duduk termenung di dalam masjid kebanggan civitas akademika kampus ini, menunggu seorang kawan yang tak kunjung datang. Dia berjanji akan menjemputku pulang ke pondok, yang seharusnya sebelum masuk waktu ngaji, aku sudah berada di pondok. Lelah menunggu, akupun jenuh, dan tiba-tiba terbesit dalam benakku untuk menorehkan apa yang ada dalam pikiranku, yah .. menulis.

Ku berpikir sejenak mengenai apa yang akan aku tulis, kemudian mulai kuambil netbuk dari dalam tasku. Ku ketikkan satu persatu huruf di keyboard, ku imajinasikan segala apa yang ada dalam batok kepalaku ini. Sedikit demi sedikit tulisanku semakin berkembang dan mengalir begitu saja, menyatu dengan perasaanku.

Aku mencoba mempraktekkan ilmu dan teknik-teknik menulis yang selama ini kudapat dari berbagai seminar maupun kuliah di kelas, mengingat jurusanku berkaitan dengan dunia tulis menulis. Sehingga aku merasa memiliki tanggung jawab untuk itu. Sederhana saja, untuk bisa MENULIS. Setelah beberapa menit berlalu, aku pun berhenti mengetik. Hingga akhirnya tulisan pertamaku ini selesai, aku puas dengan apa yang telah aku lakukan.

Menulis hanyalah sebuah penuangan segala apa yang ada dalam benak kita, biarkan pikiran berintegrasi dengan tangan, menyatu dengan perasaan. Sudah kubuktikan bahwa menulis itu mudah, tinggal melanjutkan kebiasaan baik ini dan selalu mencoba untuk menulis lebih baik lagi seperti para novelis dan jurnalis kelas dunia. Seorang kawan pernah berkata kepadaku : "tulis saja, Jangan diam .. "

Jumat, 21 Februari 2014

Allah Mengajar dengan Pena

Di kelas, ketika seorang dosen menemukan mahasiswanya yang terlihat malas menuliskan isi perkuliahan, beliau sering berkelakar.”Bila kamu punya kambing , supaya tidak lepas, harus diikat kan?”Apanya yang diikat?”
”Lehernya”, Mereka menjawab.
“Jika kamu punya ayam, supaya tidak lari, harus diikat apanya?”
“Kakinya”.

Kamis, 20 Februari 2014

Jurnalistik dalam perspektif Al-Qur’an


Pemberitaan atau jurnalistik dalam Islam sebenarnya sudah ada sejak dahulu, dibuktikan dengan adanya salah satu surat khusus  di dalam Al-qur’an yang bernama “An Naba’ “ yang artinya pemberitaan. Hal ini menunjukkan bahwa Islam juga memperhatikan dan mendukung adanya pemberitaan.
Tidak cukup sampai di situ saja Islam memperhatikan dunia pemberitaan, salah satu ayat yang tidak kalah pentingnya adalah ayat yang mengatakan “Iqro’ “ yang artinya

Kisah dan Hikmah



Ini suatu kisah tentang orang yang melakukan ibadah, tetapi tidak mengetahui ilmunya.
                Alkisah, tersebutlah Lima orang pemuda. Ceritanya mereka adalah sekelompok komunitas mahasiswa pecinta alam, ketika mereka berada di tengah hutan, tersesatlah mereka. Mereka pun bingung apa yang harus mereka lakukan.
                Ketika mereka sedang mondar-mandir, Tiba-tiba salah seorang dari mereka nyeletuk,
“Eh, sepertinya sudah masuk waktu sholat nih, ayo pada sholat aja”, Ajak salah seorang dari mereka”.
Setelah salah satu dari mereka adzan, lalu merekapun melakukan sholat berjamaah.

Spirit Lebah



Seorang sahabat pernah bertanya, “Bagaimanakah karakter seorang mu’min ya Rosulullah?”
Beliau menjawab : ”Seperti lebah, ia hinggap tanpa menyebabkan ranting patah; ia makan tanpa merusak; dan bila pergi ia sewlalu meninggalkan kebaikan” (HR. Al Bazzar).

Lebah merupakan salah satu hewan yang disebut di dalam Al-Qur’an. Sebagaimana dalam ciptaan Allah, terdapat pelajaran yang sangat berharga. Tetapi pada lebah terdapat pelajaran yang sangat istimewa dan patut kita renungi.

Rabu, 15 Januari 2014

Hakikat Mahabbah Kepada Nabi

 Berbicara tentang mahabbah atau cinta, mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita, terutama di kalangan remaja. Tetapi yang akan dibahas di sini adalah cinta kepada Nabi. 
Sebagai orang islam apabila ditanya, cintakah kita kepada Nabi? Yaitu Nabi Muhammad SAW,

Belajar dari 'sosok 'Pak Lehan


Hidup di dunia ini memang banyak liku-liku, masalah datang silih berganti, cobaan selalu datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Begitupun dengan saya sebagai seorang santri, banyak hal yang belum saya ketahui,dan tak luput dari berbagai rintangan  yang harus dilalui, namun semua itu tidak menyurutkan saya untuk terus belajar dan mencari tahu apa yang memang belum saya ketahui.
 
Copyright © 2013 PUJAKESUMA BLOGGER
Design by FBTemplates | BTT