Kemampuan dalam berkomunikasi merupakan fitrah dan anugerah
tersendiri yang diberikan Sang Pencipta kepada manusia. Manusia diberikan bekal
berupa indra tubuh untuk melakukan komunikasi. Baik yang normal maupun yang
‘berbeda’ pasti memiliki kelebihannya masing-masing. Manusia normal berbicara
dengan mulut yang diproses melalui otak. Sedangkan mereka yang ‘berbeda’ pun
memiliki caranya masing-masing. Baik menggunakan indra mulut atau dengan
isyarat tubuh lain. Meski demikian, semua anugerah Tuhan itu wajib kita
syukuri.
Dalam
perkembangannya, media komunikasi semakin canggih. Media yang digunakan untuk
berkomunikasi pun mengikuti perkembangan teknologi. Mulai dari telepon duduk,
telepon genggam hingga telepon pintar (Smartphone). Laju pertumbuhan
ilmu komunikasi pun demikian. Semakin marak media teknologi informasi, banyak
hal yang bisa dikaitkan dengan komunikasi. Media-media sosial berseliweran di
dunia maya. Dengan mengunduh melalui aplikasi di smartphone semua menjadi
sangat mudah untuk didapatkan, asalkan ada akses internet dan data. Mulai dari
aplikasi yang hanya berupa teks hingga aplikasi yang dapat bertukar gambar,
suara, dokumen dan video. Semua lengkap sudah.
Memang, teknologi
informasi serta komunikasi berkembang demikian pesatnya. Namun, dalam
menghadapi arus teknologi informasi saat ini kita tetap membutuhkan kecakapan
dan kehati-hatian dalam penggunaannya. Terutama bagi anak-anak di bawah umur
yang sudah difasilitasi gawai oleh orang tuanya. Pengawasan kedua orang tua
mutlak dibutuhkan. Jangan sampai anak menyalahgunakan media komunikasi
tersebut. Filter kedua orang tua inilah yang menentukan masa depan wawasan anak
melalui media komunikasi. Memilih dan memilah sumber informasi, aplikasi dan
juga fasilitas lain melalui gawai sangatlah penting.
Sebenarnya peristiwa
komunikasi sudah ada semenjak dulu. Bahkan sebelum adanya manusia di muka bumi.
Komunikasi antara Allah dan malaikatnya pun sering terjadi. Bahkan bisa dikatakan
semacam pembicaraan, karena adanya timbal balik atau perbincangan. Kemudian
ketika manusia ada di muka bumi dengan diciptakannya manusia pertama, Nabi Adam
dan Siti Hawa. Kedua manusia inilah yang menjadi manusia pertama yang melakukan
komunikasi.
Terutama lagi bagi
para influencer muda dengan jiwa-jiwa semangat darah mudanya. Hendaknya bisa
menyebarkan virus-virus positif kepada yang lain, memberikan pengaruh pada
masyarakat sekitar bahkan lebih besar lagi dapat mengubah dunia dengan segala bidang
perjuangannya. Ibarat sebuah pepatah, al Ilmu bilaa ‘amali kas syari bi laa
tsamarin (ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon tanpa buah). Jangan
malah menjadi benalu bagi keluarga bahkan negara dengan segala kemudahan yang
ada. Bahkan di tengah badai kesulitan yang sedang menerjang semua orang saat
ini, hendaknya kaum muda menjadi pelopor perubahan ke arah yang lebih baik.
Apapun profesi dan bidang influencer tersebut. Bisa melalui konten-konten
kreatif, pidato, gerakan sosial, pendidikan, ataupun penulis. Banyak sekali
bidang yang bisa digeluti sesuai minat dan bakat masing-masing.
Jika kita ingin
mencontoh tokoh influencer di negeri ini tentu sangat banyak. Dari kalangan
pemuda seperti Bung Karno, Bung Tomo, Tan Malaka, dan pahlawan-pahlawan semasa
kemerdekaan yang tak bisa disebutkan satu persatu. Dari kalangan wanita, para
pembawa perubahan itu adalah Cut Nyak Dien, Cut Mutia, RA. Kartini, Dewi
Sartika dan sebagainya. Belum lagi dari kalangan santri, kiai dan berbagai
kalangan lainnya. Kemudian berlanjut pada masa-masa reformasi dan demokrasi
hingga masa melek digital seperti saat ini.
Bung Karno sendiri
merupakan influencer sejati. Bisa dikatakan juga sebagai influencer muda pada
zamannya. Kepandaian berorasi, menulis, berorganisasi hingga menaklukkan hati
wanita, ia jagonya. Selain itu pula dalam usianya yang masih beliau sudah
berpikiran jauh ke depan (visioner). Yang dipikirkan bukan sebatas urusan diri
sendiri dan keluarganya, namun lebih dari itu, bangsa dan negaranya. Siapa yang
tak kenal beliau, sebutan pahlawan revolusi pun melekat padanya. Banyak
kata-kata dan jargon yang beliau sampaikan dapat mengguncang dada bagi setiap
orang yang mendengarnya. Salah satu petikan dari pidatonya yang terkenal ialah “Beri
aku seribu orang tua akan aku cabut semeru dari akarnya. Berikan aku sepuluh
pemuda, maka akan aku guncang dunia”.
Jika sosok Bung
Karno sangat jauh untuk dapat kita ikuti, apalagi untuk mengubah negara bahkan
dunia menjadi lebih baik, cukuplah merubah diri pribadi menuju perubahan yang
benar-benar memberikan kemanfaatan bagi sesama, keluarga, saudara maupun sanak
saudara. Cukup belajar dengan sungguh-sungguh, mengurangi waktu yang kurang
bermanfaat hingga memanajemen waktu supaya lebih baik lagi. Memang rasa bosan
dalam melakukan sesuatu pekerjaan yang monoton, malas belajar hal-hal yang
dirasa sulit, galau karena urusan asmara, takut mencoba hal-hal baru dan
sebagainya merupakan penyakit yang sangat sering hinggap pada diri seseorang.
Namun bukan berarti harus takluk oleh penyakit-penyakit tersebut. Dengan
kekuatan dan paksaan, semua akan bisa terlewati. Karena dengan sikap ‘memaksa’
diri sendiri, yang pada mulanya terpaksa semakin lama akan terbiasa. Dalam
pepatah Jawa dikatakan, “Tresno Jalaran Soko Kulino (Cinta berawal dari keseringan)”.
Dengan demikian, untuk dapat merubah orang lain dan dunia luar
setidaknya pribadi influencer dapat merubah dirinya terlebih dahulu. Terutama
dalam persoalan komunikasi tadi. Di mana kemampuan berkomunikasi mutlak
diperlukan oleh seorang influencer. Baik komunikasi dengan media indra tubuh
langsung maupun menggunakan media sosial dengan berbagai fasilitas yang
menyertainya. Bahkan bagi para influencer yang jauh dari akses informasi serta
teknologi yang terbatas di pelosok desa. Kesulitan akses internet bahkan. Semua
masih bisa memberikan pengaruh dan membawa perubahan bagi masyarakat di
sekitarnya. Tak apa, semua tentu akan ada kemudahan jika memang benar-benar
tulus menebar kebaikan. Karena pada dasarnya influencer adalah mereka yang
dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
So, Let’s to Communicate ! Salam Komunikasi !
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda ...