BREAKING

Selasa, 25 Agustus 2020

Tradisi Halal Bi Halal

   


                Halal bi Halal adalah bentuk perayaan Idul Fitri dimana umat muslim saling memaafkan atau saling berkunjung ke rumah saudara (silaturrrahim) dan tetangga guna memohon dan memberi maaf yang diteruskan dengan saling berjabat tangan. Tradisi semacam ini sudah melekat dan mengakar di kalangan masyarakat kita berpuluh-puluh tahun lamanya. Tak tahu pastinya kapan. Namun yang jelas tradisi semacam ini sangat sesuai dengan syari’at Islam yang diajarkan para ulama ketika menyebarkan dakwah di penjuru nusantara.

            Istilah Halal bi Halal ini hanya terdapat di Indonesia. Konon, sejarahnya di mulai ketika Presiden Soekarno memerintahkan kepada KH. Wahab Hasbullah, salah satu pendiri NU untuk membuat suatu pertemuan bagi para pejabat beragama Islam di Istana Negara saat Hari Raya Idul Fitri. KH. Wahab Hasbullah memprakarsai acara tersebut dengan istilah halal bi halal. Selanjutnya, istilah tersebut dipakai sampai sekarang.

            Adapun maksud dan tujuan tradisi ini sesuai dengan hadits Nabi SAW berikut,

            “Barangsiapa yang telah menganiaya kepada orang lain baik dengan cara menghilangkan kehormatannya ataupun dengan sesuatu yang lain, maka mintalah halalnya pada orang tersebut seketika itu sebelum adanya dinar atau dirham tidak laku lagi (maksudnya sebelum mati). Apabila belum meminta halal sudah mati, dan orang yang menganiaya tadi mempunyai amal sholeh maka diambillah amal sholehnya sebanding dengan penganiayaannya tadi. Dan apabila tidak punya amal sholeh, maka amal jelek yang dianiaya akan diberikan pada orang yang menganiaya.” (HR. Bukhari)

            Rasulullah SAW juga bersabda,

“Sesungguhnya apabila dua orang Islam bertemu dan kemudian bersalaman, maka gugurlah dosa dari keduanya seperti gugurnya daun dari pohonnya.” (HR. Tirmidzi)

Budaya Silaturrahim atau saling berkunjung ke rumah saudara dan tetangga yang sudah menjadi tradisi di masyarakat kita ini merupakan perintah Allah SWT sebagaimana firmanNya :

وَٱلَّذِينَ يَصِلُونَ مَآ أَمَرَ ٱللَّهُ بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ وَيَخۡشَوۡنَ رَبَّهُمۡ وَيَخَافُونَ سُوٓءَ ٱلۡحِسَابِ ٢١

“Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.” (QS. Ar Ra’d : 21)

Selain itu pula keutamaan silaturrahim sendiri disebutkan dalam sabda Nabi SAW yang berbunyi “Barangsiapa ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menghubungkan tali persaudaraan (silaturrahim).” (HR. Bukhari)

“Tidak akan masuk syurga seorang pemutus, yakni pemutus tali persaudaraan.” (HR. Bukhari Muslim). Wallahu A’lam

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda ...

 
Copyright © 2013 PUJAKESUMA BLOGGER
Design by FBTemplates | BTT