Suara takbir yang bergema hampir di seluruh tempat menambah
indahnya lebaran atau Idul Fitri bagi umat Islam yang merayakannya. Ibadah
puasa selama 30 hari lamanya benar-benar telah dijalani dengan harapan agar
kembali kepada fitrah, yaitu lahir dan batin menjadi suci tanpa mempunyai dosa
sama sekali seperti halnya bayi yang baru lahir. Itulah makna yang terkandung
dari Idul Fitri. (‘id=kembali, fitri=kesucian). Allah SWT berfirman,
قَدۡ أَفۡلَحَ مَن زَكَّىٰهَا ٩ وَقَدۡ خَابَ
مَن دَسَّىٰهَا ١٠
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan
jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (Q.S As Syams : 9-10)
Selain itu, tradisi lebaran yang identik dengan pakaian yang baru bukanlah hal yang utama. Akan tetapi
makna lebaran yang sesungguhnya adalah bertambahnya ketaatan hamba terhadap
Sang Pencipta. Seperti maqolah berikut,
Laisal
‘id liman labisal jadiid... Walakinnal ‘id liman tho’atuhu taziid...
“Hari
raya bukanlah bagi orang yang berpakaian baru. Tetapi hari raya adalah bagi
orang yang ketaatannya bertambah.”
Makna
Idul Fitri yang terkandung di dalamnya bisa diaplikasikan pada lima hal yang terangkum
dalam “5 L” yaitu : Lebur, Labur, Libur Luber dan Lebar.
Pertama,
Lebur.
Maksudnya setelah melewati 30 hari berpuasa dengan iimaanan wahtisaaban, maka
dosa-doa kita akan lebur atau dimaafkan oleh Allah. Sesuai sabda Nabi yang
artinya : “Barangsiapa yang berpuasa di Bulan Ramadhan dengan penuh iman dan ihtisab
maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari)
Kedua,
Labur.
Maksudnya sebagian masyarakat terutama di negara kita dalam menyambur hari raya
biasanya saling menghias rumah dengan mengecat (ngelabur : Jawa) tembok
rumah, pagar dan lainnya sebagai tanda suka cita.
Ketiga,
Libur.
Maksudnya Hari Raya di negara kita sudah ditetapkan sebagai hari libur
nasional, sehingga semua kegiatan seperti kerja, sekolah dan lainnya
diberhentikan sementara.
Keempat,
Luber.
Maksudnya pahala seseorang setelah melewati bulan Ramadhan akan bertambah
banyak dan meluap (luber:Jawa). Hal ini karena setiap amal yang
dilakukan pada bulan Ramadhan dilipatgandakan.
Kelima,
Lebar.
Maksudnya telah berakhirnya kita dalam menjalankan ibaddah Puasa Ramadhan, maka
kita akan menjadi lebar (bebas). Bahkan dilarang atau haram berpuasa
pada hari pertama. Sebagaimana sabda Nabi,
“Sesungguhnya
Rasulullah melarang puasa pada dua hari raya, yakni hari raya Idul Fitri dan Idul
Kurban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Akan
tetapi yang dimaksud di sini adalah orang mukmin yang menjalankan puasa dengan
benar, sehingga dapat dikatakan dengan LEBARAN yang memperoleh pahala yang
banyak dari ibadah puasa kita selama Bulan Ramadhan, serta bisa mencapai
derajat muttaqiin sesuai di dalam firman Allah SWT dalam QS. Al
Baqarah:183.
Mungkin
ada banyak versi lain mengenai pemaknaan lebaran atau Idul Fitri ini. Namun
yang pasti makna mengenai lebaran pastilah mempunyai tujuan agar umat Islam
selalu menuju kepada kebaikan-kebaikan. Wallahu A’lam.
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda ...