Apa yang lebih berharga dari sebuah keluarga?
Apa yang lebih bermakna dari sebuah cinta?
Lalu, apa yang lebih dekat dari sang Pencipta?
Apa lagi?
Saat semua dirundung nestapa
Akankah kita masih peduli dengan yang sedang menahan lara?
Akankah kita kan tetap peduli meski cobaan melanda jiwa raga?
Melanda yang ada di kepala dan di balik dada
Ya, di saat pandemi ini memporak porandakan semua
Tak peduli tua atau muda
Remaja maupun dewasa
Bapak, ibu atau bahkan yang tua renta
Pandemi pun menyerang tak pilih pilih agama
Semua sama, di mata Sang Corona
Tak peduli ia rakyat jelata atau bahkan pejabat negara
Juga tak memandang kapan dan di mana
Hanya kita.
Hanya kita semua.
Hanya kita semua yang harus peduli sesama
Tak hanya diri pribadi dan keluarga
Jika mampu dan bermanfaat tuk sesama, mengapa tak direlakan saja?
Jiwa dan raga kita kerahkan semua
Indonesia saat ini butuh kita
Kepedulian semua elemen masyarakat dan bangsa
Terima kasih para relawan kesehatan
Yang berjuang dan berkorban
Tetap bertahan di tenda tenda darurat peperangan
Walau harus rela tak pulang lebaran dan ikhlas tak jumpa handai
taulan
Engkau bergerak di garda terdepan
Sementara kami 'seharusnya' tetap di rumah sebagai tanda bertahan
Tak perlu egois keluyuran malam
Berkerumun tanpa kepentingan yang begitu mengharuskan
Terima kasih tuk para aparat pemerintah
Pun pada semua yang terlibat supaya korban tak terus bertambah
Juga para birokrat yang sudah membuat kebijakan dengan susah payah
Yakin saja Indonesia akan terarah
Terima kasih juga para masyarakat Indonesia
Yang sudah patuh pada aturan negara
Atau mengindahkan fatwa para ulama
Serta yang sayang pada sanak keluarga
Kalian pun adalah pahlawan
Tanpa perlu banyak berkelana kemana mana
Meski dengan sederet sebutan
Termasuk sebutan masyarakat milenial, kaum rebahan
Hanya kebersamaan kita lah yang mampu memutus rantai penularan
Kepedulian dan keseriusan kita bersama yang perlu dikedepankan
Hapus semua rasa keegoisan
Yang dengan bebas berkegiatan seperti tanpa beban
Dengan tetap selalu berdoa pada Tuhan
Semoga pandemi ini segera menghilang
Hingga dunia kembali tersenyum penuh kegembiraan
Menyambut dunia baru dengan sejuta hal yang berbau kebaikan
Yah, kebaikan-kebaikan yang telah diajarkan selama karantina total
Mencuci tangan, memakai masker dan menjaga kebersihan
Saling 'bergandeng tangan' meski tanpa sentuhan
Tetap tersenyum meski tak perlu berdekatan
Menjaga silaturrahim walau tanpa pertemuan
Bertambah produktif, kreatif serta inovatif dalam mengarungi
kehidupan
Tak gentar walau ombak deras menerjang
Itulah hal-hal baik tuk dilestarikan
Meski dunia dan kita semua sedang susah
Bukan lantas kita berputus asa dan pasrah
Kita masih punya Tuhan tuk berkesah
Masih punya saudara tuk saling memberi senyuman cerah
Sejuta semangat tuk kita yang tak pernah mudah menyerah
Masih ada sejuta harapan tuk kembali menikmati senyum yang merekah
Dengan tetap bergandeng tangan mengurai kusutnya jerih payah
Pun jua pada Tuhan, tangan yang senantiasa bertengadah
Saudara dalam kemanusiaan
Saudara dalam berkebangsaan
Pun saudara dalam perjuangan
Demi merengkuh kembali cemara kehidupan
*)Sekilas
Biodata Penulis
Namanya Charismanto.
Biasa dan bisa juga dipanggil Charis atau Aris. Alamat emailnya adalah charismanto45@gmail.com. Nomor WhatsApp
yang bisa dihubungi 082220541329. Selain itu pula memiliki akun Instagram
charis.21. Alamat tempat asalnya yaitu di Ds. Bina Karya Dusun II, Blok
B Kec. Karang Dapo, Kab, Musi Rawas Utara, Sumsel. Sedangkan domisili saat
ini adalah di Jl. Babaran Gg. Cemani No.759, UH/V P, Kalangan Pandeyan,
Umbulharjo, Yogyakarta. Terima kasih
Salam
literasi, khususnya untuk para penikmat puisi JJJ
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda ...